Selasa, 08 Desember 2009

Our life is just a fake. BIG fake.

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 20.55 0 komentar
Please. Don't they understood?? Don't YOU understood? about me? about life we passes?

MY WHOLE LIFE IS FAKE!! Every part, every second of my life is just fake!! Even every breath that I breathe!

Poppa says 'I love you so much foreva' to momma? IT IS fake.
Your lovely boyfriend/girlfriend/whatever says 'we are supposed to be together for a lifetime.. bla bla bla'? IT IS fake.
Your neighbor said 'good morning girl/boy. have a nice day'? IT IS fake.

Every part of our life is just fake. Definitely fake.
Dan tragisnya, saya baru sadar sekarang. Baru saja.

Nyatanya, kita MEMANG gak kenal siapa-siapa di dunia ini. Tonight I ask myself: "who's my momma? who's my poppa? who's my friend? who's my sista? who's my neighbor?"
Akui aja kamu gak tau siapa ibu kamu sebenarnya. Jujur aja kalo kamu sama sekali gak kenal tetangga ato teman (yea, U called it bff) kamu sebenarnya.

Siapa yang tau kalo ternyata ibu kamu udah merit dua kali?
Siapa yang tau kalo ternyata pacar kamu kena penyakit AIDS?
Siapa yang tau kalo ternyata best friend kamu punya penyakit kulit ganas di punggung?
NO ONE.

I just realized that my neighbor doesn't as good as the way she usually looked at me.
Sebenernya saya gak berniat menguping, tapi penting buat saya untuk tau fakta.

Jadi, semuanya berawal pada malam ini. Jamnya w lupa, mungkin sehabis Isya.
I was ready in front of my desk to do my assignment. MP3 udah ditangan, untuk menanggulangi serangan boring yang melanda di tengah-tengah belajar. Pintu kamar saya biarin kebuka. Toh rumah lagi sepi, and it is rain out there. Saya suka suara hujan.
Tapi yang saya dengar ternyata lebih dari sekedar suara hujan. My sista and my aunt, was discussed about something. Dan mereka bicara dengan suara kasar. Kayanya mereka lagi marah. I don't know why. I put off my mp3.
Sumpah, setelahnya, saya menyesal. My sista and my aunt talked about my neighbor. Saya pikir dia baik, tulus ngebantu saya yang lagi ditinggal ortu pergi haji, etc. Dia emang baik kok. Dari luar dia baik. Dia selalu ngebantu saya kalo adek saya lagi rewel. Dia juga ngebantu persiapan kepulangan haji ortu saya. Dia bantu saya pas ban sepeda motor bocor, dia bantu saya beliin bensin pas lagi buru2 ke sekolah dsb. Kurang baik apa coba?

Tapi ada satu, just one part of that discussion that hurt me. so much.

Dan saya gak mungkin nggak percaya sama kakak saya. I mean, she's my sista! Dan kalo aja kamu ada di TKP sama saya, kamu bakal yakin kalo she's not lying!! Dan dia cerita itu pengalaman dia pas kecil.

hhh..
Kamu tau kenapa saya cinta sekali sama Tuhan? Bukan, bukan karena saya keturunan kiai ato saya orang yang agamis. Saya sama sekali bukan orang seperti itu. Saya cinta sekali sama Tuhan, dan saya percaya pada Dia, karena THERE IS NO ONE I CAN BELIEVE ON.
Gak ada lagi yang bisa saya percaya. Dan cuma Dia satu-satunya tempat yang saya percaya buat curhat, satu-satunya tempat yang saya yakin nggak akan membocorkan my little secrets. Satu-satunya tempat yang saya yakin pasti sedang mendengarkan saya, bukannya mengalihkan pembicaraan. Dia, satu-satunya tempat yang gak akan merasa uncomfortable kalo saya nangis, satu-satunya tempat yang mau memeluk dan menggenggam mimpi-mimpi saya, satu-satunya tempat yang mau benar-benar melihat saya, satu-satunya tempat yang setia pada saya, satu-satunya tempat yang mau menepati janji bahwa kalo saya berusaha giat, saya akan dapat yang saya mau, satu-satunya tempat dimana saya melambung, bebas berpendapat dan bermimpi. Satu-satunya yang mau percaya bahwa saya bisa menjejakkan kaki ditanah kebebasan ketika semua bilang : "wow. mimpi kamu ketinggian".

Dan Dia pula yang menjadi patokan cinta sejati saya. Sahabat sejati saya. Karena saya nggak pernah benar-benar kenal pada semua orang yang saya tau. Dan cuma Dia yang saya kenal baik. Dia nggak menyembunyikan apapun pada saya, Dia begitu pemaaf dan bijaksana. Saya begitu mencintai Tuhan, hingga darah berdesir rasanya tiap mengadu dan bertemu dengan-Nya.

Oke prens, jadi mulai sekarang, jangan terlalu 'mendewakan' pacar kamu, bestfriend kamu, ato tetangga kamu yang super duper baik. Becos you don't know them at all. You don't know them well.

Well, saya tau Dia sahabat sekaligus pacar yang baik sementara saya BUKAN sahabat yang baik. Saya nggak sealim yang kamu kira setelah baca postingan ini, saya cenderung "sesat". Tanya aja sama temen-temen saya. Mereka bakal bilang kalo saya penganut agama Budha, Hindu, Katolik, dan Islam sekaligus. huahahahaha

Yeah, cukup sekian deh postingan kali ini.
Agak kurang puas, soalnya yang saya ceritakan diatas belum lengkap. Tapi agak berisiko kayanya kalo saya memberikan terlalu banyak penjelasan tentang hidup saya. Saya bener2 capek dikejar-kejar papparazi (halah sok artis lo tul).

Sabtu, 05 Desember 2009

Tay tay tay :'(

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 09.39 0 komentar


nooo waaayy! Broken heart.
hiks.

teerruuss, ada lagi yang bikin saya ngiler ampe kejang2 pas baca artikel di Taylor Lautner Daily. Ya ampun. Please. Saya juga pengeeen banget ketemu T-Lautner. I read this article without any tears, but my heart was sooooo hurt. Hiks. I miss you, Tay. really. I wanna see your smile to me in a quiet place and no one disturb me. PLEASE.
Ini dia, artikel yang ditulis berdasarkan pengalaman nyata si penulis (namanya Kahina). Well, saya tau ini bahasa Inggris, tapi yah, gak susah2 amat kok nerjemahinnya :)


It was on Monday, November 9th, around 7pm (the first time) when a car arrived in front of the Hotel. (I was waiting there sine 3pm xD) We were all saying, "Don't scream if you see one of them." So we were waiting to see who was the person in the car. At one moment I told the people around me "OMG! OMG! That's Taylor's father!" His father came right in front of us and I was watching him. At that same moment I heard people saying "Taylor! Taylor! Taylor!" He was right in front of me and signing autographs etc...

Kristen and Rob sign autographs

We started saying his name, but nobody screamed. He was still with the people in front of me when Rob & Kristen arrived and came to us. Kristen was so niiice, smiling and very smart. She signed autographs for me and my friends, and we talked for a few seconds, then she went to the other people in front of me, then, Rob came. He was so happy to be here LOL, he was leaping like a little boy, all smiling. He signed autographs for my friend, and I couldn't stop saying "Rob you're so nice, thank you" but honestly, I wanted to see Taylor lol Then Rob was right in front of me (a few inches) and I said "Taylor! Please, come!" xD Then Rob entered the hotel.

Taylor signs autographs

Kristen kept signing autographs and taking pics with fans, when Taylor (finally !) came over! I was completely speechless, I lost my English lol He signed autographs etc.. and he was just a few inches away from me. He was signing autographs to the people just next to me, so I took control and I said to him "Welcome in Paris"...then he looked at me, right in my eyes, and said with a big big smile (you know, that smile we love so much ^^) "Thank you." One of my friend looked at me like "OMG ! He smiled at you" lol Then he came to me, I was trembling and I didn't asked him to sign my pics (I don't know why, I was paralyzed lol) but I showed him my letter, Taylor looked at it, waited for 2-3 sec and then took it saying "Thank you" smiling at me (I'm sure he hesitated to take it because he thought it was for Rob, and when he saw his name written on it he took it...) then he & Kristen entered the hotel.

My friends and I were like "OMG we can't believe it!!!" We were soooooo happy. The actors were soooo nice, even they were so tired! But they came to see us, because we were silent..there were no "groupies" or "hysterical" fans, and I think it was the reason why the actors took their time to sign autographs.

Taylor, Rob Kristen leave hotel

Then, around 10-11 PM, Taylor, left his hotel with his father, and we were the first person he came to see. He came saying to us "Hey Ladies", he signed my poster that I had and we took a picture. I said "Thank you Taylor, you're so nice" he answered "Thank you guys" and he signed other autographs for other people then he entered his car. Then Rob & Kristen, left the hotel too, and they did the same thing as Taylor : They came to us first LOL They were all smiling,(You can see it in the video ^^) Chris Weitz was also there, and when he was in his car he smiled at us and say "hello". That's too bad, I wanted to talk to him lol

Taylor returns to hotel

Then they all went to the restaurant so we went eating too, not at the same restaurant unfortunately lol and we came back in front of the hotel. Around midnight, Taylor and his father came. When Taylor saw us, he recognized us, he said with a BIG SMILE and waving to us "Hey!!!" We answered "Hey Taylor!" Taylor signed some autographs and took pictures with people in front of us, and just before he enter the hotel he looked at us,, with the same gorgeous smile and wave to us :)

Rob and Kristen return to hotel

Then, Rob arrived (around 1 AM) but he directly entered the hotel (paparrazi was there) and 5 min later Kristen came. She said hello to us, and signed some autographs, took some pics and entered the hotel.

That's our most beautiful story of the night. They were so AWESOME !!! Taylor was tired, but he was so nice, so smart, so gorgeous. lol and I think he couldn't talk to us, because he can't speak french lol
And even Rob. At first, I didn't think he was beautiful, but honestly, he's handsome in reality ^^ The nicest person was Kristen !! Team KRISTEN !! :D

Jumat, 04 Desember 2009

JUSTIN, I LOVE YOU!!! kapan kamu mau follow balik twitter sayaaa??? :'(

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 14.30 2 komentar











































DAMN!!
bener2 lagi tergila gila sama si Justin Bieber. Ya amplop. Dia KEREN ABIS. Gak cukup cakep untuk dibandingin sama Taylor Lautner sih, tapi yeah, HE'S DAMN COOL.
Dan kurang ajarnya lagi, dia masih LIMA BELAS TAUN. yup. 15 taun. Dia lahir tanggal 14 Maret 1994 di Kanada. Pertamanya dengar kalo dia lahir tanggal itu, w berasa janggal. Kok kayaknya tanggal ini familiar ya? OH!! ternyata dunia emang sempit. Ultahnya Justin Bieber ternyata sama PERSIS ama ultah salah satu sohib saya: Ade Fitri Christiani Lambut (Lamboet ato Lambut sih? whatever lah). Kalo aja dia gak lahir taun 1994, ato paling nggak umur 25 tahunan, saya jelas gak bakal mengkhianati Taylor Lautner. TEGA-TEGANYA DIA!!

Lagu2nya juga luaaarr biassaaa...
Tapi sekarang saya cuma mendalami dua buah lagu dulu: One Time ama One Less Lonely Girl.
Oh God. wajib didengar tuh lagu. Dan yang patut diberi standing applause, album pertamanya ini, yang judulnya MY WORLD, langsung laku keras di pasaran. Padahal tanggal rilisnya itu gak ada sebulan yang lalu: tanggal 17 November 2009. Bahkan si Justin ini udah pernah tour bareng ama Taylor Swift. heks. saya jadi agak stress dengar kabar ini.

Saya begitu cinta ama kedua lagu ini, dan kalo lagi seneng ama sesuatu, rasanya dada ini mau meledak, makanya untuk menghindari kematian dini, saya bermaksud untuk sharing lirik, video klip, pluuss dimana kamu bisa download and listening these songs FREE :)) kurang baik apaaa coobbaaa... huekkekekekk

Ok. this is lyrics for One Time:
Me plus you, I'ma tell you one time
Me plus you, I'ma tell you one time
Me plus you, I'ma tell you one time
One time, one time

When I met you girl my heart went knock knock
Now them butterflies in my stomach won't stop stop
And even though it's a struggle love is all we got
And we gon' keep keep climbing to the mountain top

Your world is my world
And my fight is your fight
My breath is your breath
And your heart

And girl you're my one love, my one heart
My one life for sure
Let me tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)
I'ma tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)

And I'ma be your one guy
You'll be my number 1 girl
Always making time for you
I'ma tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)
I'ma tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)

You look so deep, you know that it humbles me
You're by my side, them troubles them not trouble me
Many have called but the chosen is you
Whatever you want shawty I'll give it to you

Your world is my world
And my fight is your fight
My breath is your breath
And your heart

And girl you're my one love, my one heart
My one life for sure
Let me tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)
I'ma tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)

And I'ma be your one guy
You'll be my number 1 girl
Always making time for you
I'ma tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)
I'ma tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)

Shawty right there
She's got everything I need
And I'ma tell her one time
Give you everything you need down to my last dime

She makes me happy
I know where I'll be
Right by your side
'Cause she is the one

And girl you're my one love, my one heart
My one life for sure
Let me tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)
I'ma tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)

And I'ma be your one guy
You'll be my number 1 girl
Always making time for you
I'ma tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)
I'ma tell you one time
(Girl, I love, girl I love you)

Me plus you, I'ma tell you one time
Me plus you, I'ma tell you one time
Me plus you, I'ma tell you one time
One time, one time

klik disini kalo kamu pengen download and listening free One Time

YEAH! dan klik disini kalo kamu pengen liat video klipnya. Sorry. Embednya disabled ama ownernya soalnya. Mungkin karena videonya keren kali ya ;)

and, this is the lyrics for One Less Lonely Girl:
Alright let's go
There's gonna be one less lonely girl (one less lonely girl)
One less lonely girl (one less lonely girl)
There's gonna be one less lonely girl (one less lonely girl)
One less lonely girl (ha)

How many I told you’s and start overs
And shoulders have you cried on before
How many promises be honest girl
How many tears you let hit the floor
How many bags you packed
Just to take ‘em back tell me that
How many either or's but no more
If you let me inside of your world
There'll be the one less lonely girl

Ohh Oh Oh
Saw so many pretty faces before I saw you you
Now all I see is you
I'm coming for you (I'm coming for you)
Noo No
Don't need these other pretty faces like I need you
And when you’re mine in the world
There's gonna be one less lonely girl
(I'm coming for you) One less lonely girl
(I'm coming for you) One less lonely girl
(I'm coming for you)One less lonely girl
There's gonna be one less lonely girl (I'm coming for you)
I'm gonna put you first (I'm coming for you)
I'll show you what you're worth (That's what I'm gonna do)
If you let me inside your world
There’s gonna be one less lonely girl

Christmas wasn’t merry, 14th of February not one of them spent with you
How many dinner dates set dinner plates and
He didn’t even touch his food
How many torn photographs saw you taping back

Tell me that couldn’t see an open door
But no more
If you let me inside of your world
There'll be one less lonely girl

Ohh Oh Oh
Saw so many pretty faces
Before I saw you you
Now all I see is you
I'm coming for you, I'm coming for you
Noo No
Don't need these other pretty faces like I need you
And when you’re mine in this world
There’s gonna be one less lonely girl
(I'm coming for you)One less lonely girl
(I'm coming for you)One less lonely girl
(I'm coming for you)One less lonely girl
(There's gonna be) One less lonely girl
(I'm coming for you) I'm gonna put you first
(I'm coming for you) I'll show you what you’re worth
(Thats what I'm gunna do)If you let me inside of your world
There's gonna be one less lonely girl

I can fix up your broken heart
I can give you a brand new start
I can make you believe (yeah)
I just wanna set one girl free to fall,
Free to fall (she's free to fall)
Fall in love
With me

Her hearts locked and nowhere to get the key
I’ll take her and leave the world with one less lonely girl

There’s gonna be one less lonely girl (one less lonely girl)
One less lonely girl (one less lonely girl)
There’s gonna be one less lonely girl (one less lonely girl)
One less lonely girl
(I'm coming for you)One less lonely girl
(I'm coming for you) One less lonely girl
(I'm coming for you)One less lonely girl
Theres gunna be one less lonely girl (I'm coming for you)
I'm gunna put you first (I'm coming for you)
I'll show you what your worth (That's what I gotta do)
If you let me inside your world
There's gunna be one less lonely girl

klik disini untuk download and listening free-nya :))
daan, klik disini untuk liat video klipnyaaaa

Oye, saya baru aja dapet One Time yang akustik. Ada yang mau? klik. Sayangya, pas saya cari2, One Time yang akustik itu adanya ya cuma ampe 1 menit 50 detik.
Hadoh, padahal kalo gak akustik, One Time itu kerennya gila-gilaan. Pas dinyanyiin akustik, hasilnya meenyaaayaaaatt boookkk...
MAU LIAT JUSTIN NYANYI AKUSTIK ONE TIME GAK?? saya kejang-kejang pas pertama liat. Oke, gak seekstrem itu sih, tapi layaknya orang yang baru dapet pencerahan, saya langsung bilang ALLAHU AKBAR pas liat si Justin nyanyi. He's such a perfectly guy!! klik disini yaaa kalo mau liat Justin nyanyi :))

Aduh. Ternyata tiap mendengarkan kedua lagu ini, saya jadi keinget hal yang gak mengenakkan. Hal yang paling bikin malu seumur idup. Hal yang, SUMPAH, belom pernah saya lakuin sebelumnya bahkan pada Taylor Lautner. Mungkin karena gengsi, ato karena saya emang gak pernah naksir secara serius sama seorang cowok selama hampir lima belas tahun kehidupan di dunia ini. Hal itu adalah: NEMBAK JUSTIN LANGSUNG DI TWITTERNYA DAN MOHON2 KE DIA BIAR NGE-FOLLOW BALIK TWITTER SAYA, DAN SAMPE SEKARANG DIA BELUM, GUE ULANGI, B.E.L.U.M NGE-FOLLOW BALIK.

GIMANA NGGAK MALUUUU COBBAAAA???
Kayanya saya udah bilang "I LOVE YOU, JUSTIN" ribuan kali, sementara dia sama sekali nggak nanggepin alias bisu. Padahal udah ada belasan ribu fansnya Justin yang di-follow balik ama Justin sendiri. TERUS KENAPA SAYA ENGGAAAAKKK??? (teriak)

T_T

Tapi itu nggak mempengaruhi saya dalam menyukai lagu2nya Justin kok (ceria lagi).

Yay, cukup deh buat postingan hari ini. Mungkin yang penyuka musik2 Indonesia gak bakal ngeh ama apa yang saya omongin. yah, saya kan cuma mau cerita.

Btw, sekolah lagi libut panjang nih. Empat hari bok. Tapi tetep, tugas menumpuk. Pengen cepet-cepet lulus deh. Bukannya saya seneng pisah ama sohib2 saya, tapi mengingat keadaan kelas sembilan yang bikin migren sekaligus berak tiap hari, saya lebih milih cepet-cepet lulus :)

See ya!!!

Senin, 30 November 2009

short post for y'all

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 11.36 4 komentar
wassupp??

I have some of theme (it's three column) y'all can download. Especially for students of SMPN 1 Ponorogo. click here if you want a girly one :)
and here if you want your blog looks freshh..

and I have one template I love. It looks good (well, at first). C'mon, you can download and install it easily :)))
click here

heal the world ... (click here)

and here

oh, saya menemukan satu template lagi yang girly : here

dan yang suka sama jurnalistik, y'all can download this template here. Tampilannya kaya koran-koran gitu dah.

I knoooww it's not a very nice template. Maklum, saya ngenet di sekolah, jadi loadingnya lama kalo buat buka web yang bagus. Ini cuma buat bukti kalo saya mulai nyicil blog buat ujian praktek :)

see you soon !

Kamis, 22 Oktober 2009

wow wow, penghargaan buat Fonzie Gomez: SELAMAT!! KAMU MASUK DALAM KATEGORI YANG SAYA BAHAS di blog!! ~LoL~

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 13.38 0 komentar























kenapa muka saya merah sekali?

siang penuh keceriaan :) *atau narsis*

~LoL
foto-foto gak penting

Minggu ini kayanya suuussaaaah banget. Hah. Kejar deadline tugas, belum lagi ulangan2. Ya ampun. Kalo aja saya masih SD, saya mungkin gak akan malu nangis di depan umum saking banyaknya tugas. Well, saya tau saya udah kelas sembilan, udah saatnya jatuh bangun sakit. Tapi plis dong ah, emang guru2 juga gak mikir apa, kalo gak cuma materi aja yang perlu dikejar. Emangnya mereka gak mikir kalo kami juga perlu mengejar bahan ujian nasional MULAI DARI KELAS 7??? sangat sangat nggak pengertian. Huh.

Tapi tetep, saya janji bakal ngelakuin apapun yang ditugasin guru sebaik mungkin (meskipun dalam hati dongkolnya minta ampun).

Euh laper. Tapi saya gak terbiasa nulis dikit. I love writing. Bukan berarti tulisan saya bagus, tapi saya suka atau bahkan cinta dan penasaran gimana berbagai kata bisa jadi kalimat yang luar biasa. kaya Novel2nya Andrea Hirata ato Dewi Lestari. Kata-kata dalam novel mereka selalu membuat saya olahraga otak alias mikir lebih banyak. Pelajaran yang bisa diambil banyak banget. Gak cuma soal cinta-cintaan, tapi it is about life. Kalo di novel2nya Esti Kinasih ato pengarang2 teenlit lain, inti bukunya adalah love to life. Tapi kalo punya Andrea, life to love. Beda loh. Kalo anda sering mikir ketika baca novel, dan bacaan novel anda itu banyak variasinya, tentu anda tau bedanya.

Tema lain.

Sejak kemarin lusa saya tweet-an ama seorang penyanyi pendatang baru dari Amerika. Namanya Fonzie Gomez, dan saya belum punya informasi apakah si Fonzie Gomez ini bersodara dengan Selena Gomez. Tapi kayanya Selena ga punya adek cowok deh. Ato kakak cowok.

Satu hal yang membuat saya sebel setengah mati sekaligus pengen ngakak: si Fonzie Gomez ini berambisi banget buat punya banyak fans. Dan 'berambisi banget' di sini maksudnya emang bener2 berambisi BANGET. Ya ampun, anda gak akan percaya gimana gigihnya dia buat dapet banyak fans. Mulai dari nge follow twitter ribuan orang sampe ngebales tweet dari fans2nya. Ini yang saya kagum dari dia. Padahal saya berani jamin gak ada artis ato singer dunia Hollywood yang mau melakukan itu. Dia luar biasa sekali. Mau berusaha buat dikenal orang lain dan menjadi terkenal, walopun dia cerita kalo dia pernah dihina orang lain atas lagu2nya. Karena itu yang kita butuhkan: kerja keras demi mimpi. Karena dia juga pernah ngupdate status kalo finally his dreams comes true: bahwa akhirnya dia terkenal dan punya banyak fans. Orang-orang seperti inilah yang kita butuhkan, yaitu orang2 yang berani bermimpi baik.

Padahal, kalo kamu pengen tau, saya udah beberapa kali search di google tentang Fonzie Gomez dan saya hanya menemukan beberapa hasil pencarian yang menyebutkan Fonzie Gomez. Dan gak ada satu website pun yang menjelaskan secara gamblang tentang si Fonzie.

Well well, it's almost half past three p.m , so i have to get lunch and I need some sleep, coz tonight my parents have a big occasion :)

p.s: mungkin besok saya bakal melakukan apresiasi lagu dalam blog ini ;)

Sabtu, 17 Oktober 2009

kacau, perut kekenyangan!

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 22.23 0 komentar













                           i love this pict

hilda and vira pict


Kacau.

Saya unggah gambar di blogger dan hasilnya luar biasa mengecewakan. Mungkin emang udah saatnya saya ganti haluan blog ke myspace ato yang laen.

Yay, itu tadi beberapa gambar saya termasuk nak2 MBOK yang lagi di rumah Intan. Dia traktiran gitu deh. Muantabh. Mau tau menunya? Gak tanggung-tanggung lho: sepiring gede ikan nila (ato gurame ato apalah namanya yang jelas uenak buanget), sepiring lele goreng (sumpah saya ketagihan), sambel yang luar biasa, jus semangka (kayaknya. gak sempet tanya sih, udah abis duluan), udang, trus ada sayur tapi saya ga tau tuh sayur namanya apaan. Saya cuman ngambil ikan nilanya, lelenya, sambelnya, dan yang paling penting udangnya. Ada alasan bagus kenapa saya gak ngambil sayur. No, bukannya gak suka, tapi saya kalo lagi makan sesuatu yang ada kuahnya n dicampur ama nasi didepan orang banyak, saya bakal makan dengan keadaan yang gak comfort banget. Sebenernya, saya itu orangnya kikuk, canggung. Tapi saya sama sekali gak keliatan seperti itu diluar. Ini dia satu jenis kecil dari sekian banyak pertolongan Tuhan buat saya. Tapi kalo lagi deg2an, baru saya keliatan canggung.

Well, saya lagi gak mood buat nulis banyak. Perut saya lagi bermasalah. Kekenyangan, maybe. Padahal, udah seminggu ini saya memimpikan bercinta dengan tulisan-tulisan saya di blog. Anda gak bakal bisa membayangkan seberapa banyak kejadian-kejadian dalams seminggu ini yang saya alami yang menurut saya itu bakal jadi sesuatu yang menarik untuk ditulis. Kalau menurut saya, para penulis terkenal dengan bukunya yang mengisahkan pengalaman nyata si penulis itu kehidupan sehari-harinya juga sama kaya kita. Hanya saja, mereka lebih jago membuat pengalaman kehidupan mereka itu jadi menarik buat dibaca.

Kesimpulannya, hargai dong apa yang baru aja kita alami. Buat itu jadi sesuatu yang gak terlupakan dan menarik!

Sabtu, 03 Oktober 2009

gimana sih rumus kehidupan kalian??

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 12.37 3 komentar

~LoL,

and i'm back.

Hai hai!

Jadi pengen nulis lagi! (saya orangnya kalo udah sekali nulis jadi ketagihan nuliiiiis terus, tapi kalo lagi males ya maleees terus..) wekkekekekk..

Sekarang lagi di depan komputer ditemenin segelas fanta strawberry dingin.. dalam cuaca yang panas gila. hmm..

Go to our main topic.

Hari ini hari perdana saya ikutan tambahan jam pelajaran selama di SMP. Saya sih setuju2 aja mereka (kepsek, guru, dkk) ngadain jam tambahan, karena kami udah kelas tiga. Kelas yang paling rawan. Beneran deh. Menurut saya, batu loncatan pertama bagi seorang siswa yang pengen melanjutkan sekolah setinggi-tingginya (seperti saya) ya waktu SMP ini. Dan kalo seseorang salah meletakkan batu loncatannya (atau misalnya kesandung), jelas, dia bakal kesusahan di masa depan. Karena waktu kita SMP, kita harus udah merancang, menemukan rumus-rumus kehidupan kita di masa yang akan datang. Waktu SMP, kita dituntut untuk tau dan mengerti apa yang kita inginkan, jadi ntar pas lulus dari SMP, kita bisa berada di tempat yang kita inginkan.

Misalnya, kalau ada siswa A yang pengeeeen bwanget jadi dokter. Apa sih yang harus dilakukan si A biar biar jadi dokter? Jawabnya, dia harus tau koneksi mana yang bisa menunjang cita-citanya. Singkat kata, dia harus sekolah kedokteran. Nah, kan sekarang udah ada tuh SMA yang khusus ngelatih kedokteran, jadi ya siswa A itu harus sekolah di SMA itu. Gimana kalo ada kendala biaya? Ya jangan putus asa dong. Kalo ada kemauan, pasti ada jalan. Inget, KEMAUAN!! Bukan cuma niat. Karena menurut saya, kemauan dan niat itu berbeda: Niat itu ya cuman keinginan tanpa usaha, tapi kalo KEMAUAN, berarti kalian bener2 mau melakukan apa aja demi mendapatkan yang diinginkan. Jadi kalo misalnya ada kendala biaya, kita bisa menempuh proses menjadi dokter yang walaupun lama, tapi tetep asik (baca postingan sebelumnya tentang "proses menuju sukses ala Toel"): yaitu masuk ke SMA Negeri dan ngambil mata pelajaran utama IPA. Terus selama di SMA Negeri itu, jangan santai-santai menikmati SMA doang, kalo cuma menikmati masa remaja, mana asiknya?

Ternyata konsep "Bermain Sambil Belajar" emang bener2 ampuh kalo cara penyampaiannya tepat. Nikmatin dong masa SMA dengan bergaul sana-sini (tapi tetap sesuai batas!) dan hang-out kemana aja sesuka hati (tapi inget waktu!). Jadi dari pagi-siang kita belajar di sekolah, ntar abis pulang sekolah kita kasih hadiah kepada diri kita sendiri dengan jalan2 bareng temen2 ato baca komik yang kita suka. Terus sore harinya, kita berjuang lagi: belajar, ngerjain PR ato tugas, sambil baca2 info tentang kedokteran. Dengan cara seperti itu, menurut saya, kita bakal lebih mudah masuk kuliah kedokteran, karena kita gak bakal pontang panting belajar pas ujian udah dekat.

Bisa dibilang kalo saya lebih suka proses menuju sukses yang lebih lama. Tapi bagi yang gak punya kendala biaya alias fulusnya lancar, kenapa ambil yang susah kalo ada yang gampang? Maksudnya bukan gampang dalam pengertian negatif kaya nyogok dan sebagainya, tapi gampang dalam pengertian bisa masuk ke SMA khusus kedokteran. Jadi ntar kalo nyari kerja lebih gampang.

kembali ke topik.

Jadi menurut saya, masa SMP itu luar biasa penting, karena sekalinya salah melangkah, ya bakal susah ngebenerinnya. Akibatnya bisa menyesal sampe frustasi. Jadi rumus-rumus kehidupan udah harus mulai dibuat waktu kelas 2 SMP. Kalau pas kelas 1 SMP, bolehlah kita bersantai-santai sebentar. Apalagi kalo udah kelas 3 SMP (seperti saya). Rumus-rumus itu harus udah hampir matang. Ibaratnya kaya nyemplungin telur ceplok yang udah dikasih brambang ama garam dan tinggal nunggu matengnya aja. Kelas 3 SMP, perjuangannya kan luar biasa. Tapi tetep asik. Karena ada rasa dag-dig-dug belalang kuncup nunggu hasil try out ato ujian.

Contohnya rumus kehidupan saya:

 1. saya pengen masuk (dan semoga masuk, Amin) ke SMA 2 Madiun. Kenapa? karena SMA 2 Madiun dikenal dengan pertukaran pelajarnya ke Amerika dan ke Jepang. Emang sih sekolahnya kecil, tapi so what? saya gak butuh sekolah gede kaya SMP saya yang sekarang ini. Menurut saya, sekolah yang terlalu gede itu gak praktis, dan dari luar aja ketauan kalo uang bangunannya mahal banget. Dan fasilitasnya sama sekali gak bisa di jamin. Jadi mending sekolah yang kecil dan praktis tapi dari luar, dari namanya, orang bakal tau kalo sekolah itu kecil luarnya, tapi gede dalamnya.

 2. Nanti kalo udah masuk ke SMA 2 Madiun, saya bakal belajar mati-matian buat dapet beasiswa ke luar negeri. Saya bakal memperdalam English saya. Gimana kalo gak keterima di SMA 2 Madiun? saya bakal masuk ke SMA 1 Ponorogo aja. Kan SMA 1 Ponorogo juga ngikut pertukaran pelajarnya SMA 2 Madiun. Bahkan ada kakak kelas saya yang sekolah di SMA 1 Ponorogo yang sekarang lagi di Amrik karena berhasil dapet beasiswa. Terus, gimana kalo di SMA 1 Ponorogo gak keterima? (saya gak pernah berdoa kaya gini, tapi kan ini buat jaga2 aja) Saya bakal masuk ke SMA 2 Ponorogo, dari situ saya bakal nyari2 info ke guru di sana apa SMA 2 Ponorogo juga boleh ngikut pertukaran pelajarnya SMA 2 Madiun (kalo menurut saya sih, kenapa ga boleh?). Kalo ternyata gak bisa, ya itu berarti Tuhan belum mengijinkan saya. Tapi saya janji bakal nyari akal buat dapet beasiswa.

 3. Ujian Kelulusan SMA. Kedengerannya emang bikin bulu kuduk rontok saking horornya. Tapi saya harus dan pasti bisa. Semua orang harus yakin kalo mereka punya kemauan buat lulus, maka mereka pasti lulus.

 4. Masuk ke Perguruan Tinggi. Ini juga horor. Saya bisa ngebayangin gimana sulitnya cari Universitas yang mau nerima saya yang cuma punya otak pas-pasan. Tapi khusus untuk bagian ini, saya emang belum kepikiran mau masuk Universitas mana. Karena info tentang Perguruan Tinggi itu paling gampang didapat kalo kita udah SMA. Tapi saya punya mimpi buat ngelanjutin kuliah ke luar negeri. Berawal dari mimpi. Tapi mending mimpi dan hidup daripada gak hidup sama sekali. Sebenernya sih saya kepikiran buat di UI ato di UGM (amin..). Saya bakal ngambil salah satu diantara 5 jurusan: Hubungan Internasional (HI), Kedokteran, Hukum, Psikologi, ato Politik (ya, saya punya mimpi jadi politikus yang bisa mengubah dunia politik Indonesia yang mengerikan!).

 5. Kerja.

Nah, khusus untuk kerja, saya gak bakal ngomong apa-apa. Karena saya bener2 belum matang buat mikirin sampe kesitu. Tapi berdasarkan jurusan yang akan saya ambil di PT, saya bisa jadi Ambassador (Dubes), dokter, hakim, psikolog yang kerja di perusahaan gede yang mengetes calon pekerja baru, dan politikus yang bisa jadi DPR ato tim sukses Presiden.

Hehe.

Gokil kan rumus kehidupan saya?

Kalo ada yang tanya, gimana kelanjutan saya berjuang buat ke negeri Paman Sam, saya bakal bilang, kalo saya juga gak akan berhenti berjuang cuma sampe SMA doang. Kalo gagal pas SMA, coba lagi dong di PT. Kan biasanya ada beasiswa tuh. Jadi perjuangan berlanjut di bangku kuliah. Kalo gagal gak dapet beasiswa di PT gimana? Nah, ini nih. Kalo udah mentok, saya bakal mati2an kerja dengan salah satu job di atas (emang gak gampang sih), terus nabung dikit2 buat ke Amrik.

wekkekekekk...

Ini emang cuma di atas kertas. Tapi toh Einstein juga ngerancang rumus2 fisikanya di atas kertas, terus kemudian dia membuktikannya dengan berbagai eksperimen. Begitu pula saya. Saya gak mau dong kalah sama Einstein. Kalo mau tau, sebenernya semua manusia itu udah sejenius Einstein. Sejak hari pertama manusia diciptakan, mereka itu udah sejenius Einstein, Isaac Newton, dkk. Hanya mereka gak tau kalo mereka jenius. (well well, jangan kagum kalo saya bilang seperti ini, karena saya cuman ngomong doang, saya sendiri sering menganggap diri saya sendiri geblek). wekkekekekk...

Jadi guys, mulai sekarang, mulai detik ini, mulai setelah kalian baca postingan saya kali ini, bikin dong rumusan hidup kalian. Apa sih artinya rumus arus listrik, rumus kalor, rumus lingkaran, dan semacamnya dibandingin rumus hidup kita? Perbandingan kegunaannya 1.000.000.000 banding NOL BESAR.

Ok, saya rasa saya udah cukup puas nyampein unek2 yang udah saya pendam berbulan-bulan ini.

Jadi, C U

Jumat, 02 Oktober 2009

Hai hai haaaaiii!!!

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 13.45 0 komentar

Hi, all!!

lama bwanget dah saya gak nulis. Mungkin ada lima taun kali ya, saya ga nulis (oke oke. ga se-ekstrem itu sih). Banyak bwanget hal2 yang bikin heboh yang sebenernya patut buat ditulis, tapi w kehilangan minat nulis 2 bulan ini. Mungkin karena suasana rumah kali ye, abis rumah selalu ga bisa dijadikan tempat yang enak buat nulis, buat ngerenungin banyak hal.

Contohnya, bulan Agustus (kalo gak salah) dengan ajaibnya saya bisa ikut SSO (Sience and Social Olympiads). Well, gak menang sih, tapi itu jadi prestasi sekaligus pelajaran yang luar biasa buat saya selama di SMPN 1 Ponorogo.

Ikut SSO di Jombang dan berbaur sama anak2 kalangan cendekia sama sekali gak masuk akal buat saya. Dan yang bikin makin gak masuk akal, saya dapet Social. Saya shock. Berasa kaya Taylor Lautner punya bulu dada. Impossible. Gak mungkin, kata saya waktu itu. Saya pertama kali dikabarin kalo masuk perempat final SSO oleh temen seperjuangan saya yang paling gak jelas: Estina Intan Octaviani (sejujurnya saya gatel pengen nambahin 'Raden Ajeng' di depan namanya, tapi itu bakal buat Estina Intan Octaviani kebakaran jenggot walaupun di dagunya sama sekali ga ada rambut liar). Menurut saya pribadi, keberhasilan saya ikut perempat final SSO cuma 40% hasil kerja keras saya. Hanya 40%. Sisanya itu kerja keras kedua partner saya yang sama sekali gak saya kenal (yang dengan susah payah saya hafalin namanya): Nindya (anak kelas 7 yang lumayan manis) dan Hanik, anak kelas 8a yang pake jilbab (menurut penelitian saya, si Hanik ini yang paling banyak nyumbangin jawaban).

Beneran. Waktu itu saya ikut penyisihan SSO karena dipaksa temen saya yang paling cantik: Billal Andre Agasi. Dan saya sama sekali gak mikir buat jadi pemenang se-Ponorogo. Yang saya pikirin waktu itu: makan gratis, notebook gratis, stiker gratis, dan piagam gratis yang bisa di pamerin ke adek saya yang sama sekali gak tau apa itu piagam. Jadi saya baru tau siapa partner saya waktu lomba itu. wah, ternyata dua cecunguk cewek, pikir saya waktu itu.

Tapi ternyata "cecunguk" berubah menjadi "guru besar" ketika saya tau kalo si Nindya dan si Hanik ini cukup pinter di Ekonomi, Geografi, dan Sejarah. Saya langsung shock, lebih tepatnya gengsi. Masa anak kelas 9 dikalahin anak kelas 7 & 8??? Gak banget. Akhirnya dengan mengandalkan ingatan saya yang luar biasa buruk, saya berhasil mengerjakan soal Sejarah (ya, gw dapet sejarah!) dengan lumayan sukses. Dengan catatan, saya juga dibantuin sama si Hanik dan Nindya.

Pas udah selesai ngerjain babak penyisihan, saya langsung pulang, gak nungguin hasilnya. Bukannya takut ato apa, tapi saya belajar dari pengalaman saya yang 2 tahun sekelas ama Winda dan Qisti: kalo mereka yang ikut lomba, udah pasti saya bakal jadi pecundangnya.

Sampe di rumah (waktu itu hari Minggu), saya beraktivitas seperti biasa (nyuci baju, ngerapiin kamar dll), ngobrol seperti biasa, makan seperti biasa, dan pup seperti biasa. Tapi segala sesuatunya jadi 'tidak biasa' waktu Intan sms ke nomer m3 kesayangan saya: "TUL, TRAKTIRAN DITUNGGU YA!! SELAMAT!! LO JADI JUARA!" w bales: "AH, GILE LU. MASA SIH? BUKAN APRIL MOP KAN?" intan bales: "iya! selamat! U jadi juara!!"

Dan kemudian satu minggu berlalu dengan kilat. Selama satu minggu itu, saya belajar pontang panting segala sesuatu tentang sejarah Nasional atopun Internasional. Waktu berangkat ke Jombang, saya udah BERUSAHA optimis bakal bisa ngerjain soal. Tapi karena untuk beberapa alasan saya orangnya grogian, usaha buat pura-pura optimis itu gagal. Bagian yang paling parah adalah waktu saya, Hanik, dan Nindya sekamar ama anak2 yang juga ikut lomba. Saingan kami. Dan mereka belajar luar biasa. Gak usah liat nilai rapor mereka aja saya langsung tau kalo mereka itu satu tingkat di bawah temen saya yang dapet perak OSN: Dinni Royanna. Lha saya? saya lima tingkat di bawah dia. benar-benar suatu perang batin yang luar biasa pada saat itu.

Paginya, dengan keadaan ngantuk gara2 tidur jam 12 malem buat belajar, saya mandi seadanya (karena yang ngantri luar biasa banyak). Terus belajar Sejarah lagi. Berusaha menjejalkan informasi apapun ke dalam otak saya. Tapi sama sekali gak sukses. Akhirnya kami cari sarapan. Dan itu sama sekali gak membuat saya jadi lebih baik. Karena semua peserta lomba kumpul jadi satu, di tempat yang sama, dan sukses bikin saya keder karena mereka tampang2 China dan pake kaca mata (yang mayoritas anak2 pinter). Dan bagian yang gak kalah parahnya, waktu Nindya dan Hanik mulai ngayal kalo mereka bakal pulang ke Ponorogo dengan piala. jleg. Saya langsung ngerasa bersalah karena kurang belajar dan sama sekali gak ada bakat Sejarah. Sebenernya waktu itu saya udah mau bilang sama mereka: "woi, jangan ngarep yang tinggi-tinggi, ntar kalo kalah bisa bikin frustasi". Tapi saya sama sekali gak pengen buat menghancurkan mimpi mereka, jadi saya diam aja. Dan dalam hati mempersiapkan mental kalo kalah (dan akhirnya emang bener2 kalah. Dan saya karena udah siap mental, sama sekali gak ngerasa depresi. Tapi saya prihatin sama keadaan dua guru besar saya yang bener2 stress mikirin kekalahan).

Nah, itu salah satu kejadian yang luar biasa di bulan Agustus. Sebenernya masih ada lanjutannya, tapi saya takut gak cukup waktu buat nulis yang lain, jadi sampe itu aja.

Kejadian lain yang patut buat diingat sepanjang masa, waktu saya menang lomba English Chalenge Olympiads (di SMAN 2 Ponorogo) dapet harapan 2. Well, gak hasilnya memang gak terlalu memuaskan, tapi perlu dicatat, bahwa hasil yang kita dapatkan setelah kerja keras itu gak penting, gak terlalu meninggalkan kesan di hati kita. Tapi yang meninggalkan kesan adalah prosesnya. Karena menang dan dapet piala itu cuma kesenangan sesaat, kebanggaan sesaat, dan sensasinya waktu maju ke panggung dan foto2 sama peserta lain itu biasa banget. Gak ada dag-dig-dug nya. Gak ada deg-degan nya. Gak ada was-wasnya, dan sama sekali gak ada rasa cemas. Tapi kalo PROSES menuju kemenangan? sensasinya luar biasa. Rasanya jantung kaya mau copot tiap juri ngumumin siapa aja yang lolos ke babak selanjutnya, dan sensasi asik kaya gitu cuma bisa didapat dalam babak penyisihan, babak perjuangan. Hasil itu gak penting, yang penting gimana cara kamu berjuang. Oleh karena itu waktu juri bilang kalo saya dapet harapan dua, saya sama sekali gak menyesal. Saya cukup puas, karena ternyata setelah nguping pembicaraan dua orang panitia (yang juga siswa di SMA 2), saya tau kalo saya emang bener2 udah berjuang habis2an dalam prosesnya, karena kedua panitia itu bilang: "eh, kira2 siapa ya yg menang?" kata panitia A. Panitia B :"gak tau, tapi dari ketiga babak penyisihan, ada cewek namanya Latifatul sapaaa gitu, aku ga ingat namanya, dia yang dapet poin paling banyak". Kemudian saya langsung tau kalo saya udah melakukan hal yang benar, dan saya seneng luar biasa, karena kerja keras saya dalam tiap babak penyisihan dapet imbalan yang sesuai. Perlu diketahui bahwa juri menentukan pemenang lomba gak menurut jumlah poin yang dikumpulkan tiap babak, tapi menurut jumlah poin yang saya peroleh di babak akhir. Memang kedengarannya agak nggak adil, tapi ya mau gimana lagi? Emangnya saya mau protes teriak-teriak kesetanan di depan juri? there's nothing that i can do for it. Dan babak final emang babak yang paling susah. Pertanyaannya aja gak keruan. Mulai tentang Kepala Sekolah SMAN 2 Ponorogo sampe penemu Facebook. Dan w sama sekali gak tau siapa Kepala Sekolah SMA 2. Dan nama kedua orang yang menciptakan facebook emang susah banget dihafalin. Akhirnya, saya jadi harapan 2. No problem. Saya tetep heppi kok :)

Dan pengalaman baru yang juga gak kalah bikin saya seneng: Kelas IX I yang dulu saya sumpah2in sekarang jadi kelas kesayangan saya. Karena kami (temen2 sekelas) udah bisa berbaur, dan w udah hafal hampir seluruh siswanya (ada 2 cowok yang tukang bikin rusuh tapi sepertinya enak diajak kerjasama dan w belum hafal nama mereka). Sebuah prestasi yang patut diberi standing applaus. Karena saya sendiri gak terbiasa berbaur sama anak2 dari kelas F,G,H, dan I. Dua tahun selama saya di SMPN 1 Ponorogo, temen sepermainan saya ya cuma itu2 aja: anak2 MBOK ditambah beberapa anak lain. Dan udah saya bilang, sensasi menuju kesuksesan itu luar biasa. gak ada duanya.


OK. Udah satu jam setengah saya ngetik. dan kayanya saya agak ngantuk. Jadi, dengan banyak terima kasih karena udah baca postingan saya kali ini, saya menucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.. (telat? gak. gak ada kata telat buat maaf2an kan?)

C U

Senin, 27 Juli 2009

malu abis!!

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 14.14 0 komentar

huh. hoh. SEBEL.

bukan sama orang laen, tapi sama diri sendiri.

w tau kamu gak bakal percaya kalo udah baca sampe habis postingan kali ini. terutama orang2 yang gak kenal ama w.

Jadi, pelajaran terakhir hari ini TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). yah, pelajarannya tentang komputer gitu deh.. Gurunya lumayan enak, namanya Bu Chrysna. Dia suka becanda tapi gak terlalu menyimpang dari pelajaran. Jadi kesimpulannya, TIK adalah pelajaran yang sempurna.

terus kenapa w sebel setengah mati?

well, gak ada hubungannya ama pelajaran sih. tapi waktu, tempat, dan pelakunya kan di Lab.Komputer.

w mungkin belum bilang kalo w sekelas ama Oky. Dia lumayan asik (lagi-lagi lumayan, cz gak ada yg seasik nak2 MBOK). w kenal dia waktu kita sama2 jadi panitia English Camp. Tapi yang w sebel adalah, dia salah mengartikan sikap w. w mungkin udah bilang kalo w orang yang rada dingin kalo belum kenal minimal 75% sama seseorang. ato rada judes. ato rada pendiam. n kalo di kelas, w gatel bwanget kalo guru ngasih pertanyaan tapi nak laen gak ada yg jawab padahal w tau jawabannya. Dan sayangnya, w agak sedikit tahu lebih banyak daripada anak laen. atau agak lebih berani. Jadi, karena dalam beberapa pelajaran nak2 sekelas pada nggak ada yang ngacung waktu guru tanya, w juga jadi sering ngejawab. w sendiri nggak percaya anak2 itu nggak ada yang tau jawabannya. Gampang bwanget lho... tapi kenapa mereka nggak mau ngacungin tangan? Lagi-lagi masalah keberanian.

w nggak bilang w seseorang yg pemberani. Ada kalanya w takut. Tapi dalam beberapa hal lain w emang lebih berani daripada nak laen. w gak tau kenapa. Apakah w kelainan? ato faktor genetis? tapi yang jelas, w bersyukur dengan kelainan itu.

Oke balik lagi. Jadi, karena w cuman kenal Oky 50%, w rada pendiam gitu kalo deket dia. ato mungkin dia mengartikan 'diam' gw itu sebagai tanda 'dingin' w ke dia. Mungkin gak akan jadi masalah kalo dia mengartikan 'diam' dan 'dingin' dalam arti yang sebenar-benarnya, ato lebih baik kalo dia mengartikan itu sebagai tanda sungkan w ke dia.

Masalahnya adalah, dia gak mengartikan itu sebagai tanda seseorang yang baru kenal ama orang lain. Dia malah mengartikan itu sebagai tanda kecerdasan w. Mungkin sebagian dari kalian udah tau kalo beberapa anak pinter ato jenius sering dicap dingin, ato pendiam. ato terkesan mengintimidasi (apakah w keliatan mengintimidasi? kayaknya nggak) Dan w shock waktu dia bilang "lho, ful, gak ikut Dini ke Jakarta? katanya pinter.." dan w dengan begonya malah ngejawab "sapa yang pinter?" tapi dalam nada yang sama sekali gak sesuai dengan keterkejutan w. w tanya dengan nada seolah-olah w gak butuh jawaban. seolah-olah semua orang udah tau kalo w pinter dan gak perlu dipertanyakan, walaupun Dini lebih pinter dari w. (jelas) Dan yang lebih bikin w keliatan sombong banget adalah w langsung pergi gitu aja habis dia tanya kaya gitu.

DASAR BEGO LO, TUL.

Sampe saat ini w masih ngerasa gak enak bwanget udah bersikap seolah-olah kayak orang pinter. padahal kan kebalikannya. w ngerasa goblok banget sampe saat ini. n w bakal ngerasa malu banget sampe akhir khayat. ck ck ck...

Jumat, 24 Juli 2009

Michael Jackson lyrics

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 14.57 1 komentar

i do love this song:

There Must be More to Life Than This (Michael Jackson):

There must be more to life than this
There must be more to life than this
How do we cope in a world without love
Mending all those broken hearts
And tending to those crying faces

There must be more to life than living
A better way for us to survive
Why should it be just a case of black or white
There must be more to life than this

Why is this world so full of hate
People dying everywhere
[ Find more Lyrics on www.mp3lyrics.org/8e5R ]
And we destroy what we create
People fighting for their human rights
But we just go on saying c'est la vie
So this is life

There must be more to life than killing
There must be more than meets the eye
What good is life, if in the end we all must die
There must be more to life than this

There must be more to life than killing
There must be more to life than this
I live in hope for a world filled with love
Then we can all just live in peace

There must be more to life, much more to life
There must be more to life, more to life than this

juga nih lagu:

"Man In The Mirror" (Michael Jackson)

I'm Gonna Make A Change,
For Once In My Life
It's Gonna Feel Real Good,
Gonna Make A Difference
Gonna Make It Right . . .

As I, Turn Up The Collar On My
Favourite Winter Coat
This Wind Is Blowin' My Mind
I See The Kids In The Street,
With Not Enough To Eat
Who Am I, To Be Blind?
Pretending Not To See
Their Needs
A Summer's Disregard,
A Broken Bottle Top
And A One Man's Soul
They Follow Each Other On
The Wind Ya' Know
'Cause They Got Nowhere
To Go
That's Why I Want You To
Know

I'm Starting With The Man In
The Mirror
I'm Asking Him To Change
His Ways
And No Message Could Have
Been Any Clearer
If You Wanna Make The World
A Better Place
(If You Wanna Make The
World A Better Place)
Take A Look At Yourself, And
Then Make A Change
(Take A Look At Yourself, And
Then Make A Change)
(Na Na Na, Na Na Na, Na Na,
Na Nah)

I've Been A Victim Of A Selfish
Kind Of Love
It's Time That I Realize
That There Are Some With No
Home, Not A Nickel To Loan
Could It Be Really Me,
Pretending That They're Not
Alone?

A Willow Deeply Scarred,
Somebody's Broken Heart
And A Washed-Out Dream
(Washed-Out Dream)
They Follow The Pattern Of
The Wind, Ya' See
Cause They Got No Place

To Be
That's Why I'm Starting With
Me
(Starting With Me!)

I'm Starting With The Man In
The Mirror
(Ooh!)
I'm Asking Him To Change
His Ways
(Ooh!)
And No Message Could Have
Been Any Clearer
If You Wanna Make The World
A Better Place
(If You Wanna Make The
World A Better Place)
Take A Look At Yourself And
Then Make A Change
(Take A Look At Yourself And
Then Make A Change)


Keduanya lagu Michael Jackson. Tapi menurut w yang paling bisa meninggalkan kesan ya kedua lagu itu. Sebenernya ada lagi sih, "Will You Be There" ama "You Are Not Alone". Tapi berhubung w udah bosen ama kedua lagu itu, jadi ya posting yang ini aja  :p

Senin, 13 Juli 2009

Oke, aku kuat kok.

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 12.58 1 komentar

Oke. sungguh, aku baik-baik saja. Setidaknya fisikku baik. Oke, aku bisa menanggung itu. Mulai sekarang hanya ada aku, tidak ada orang lain. Kalaupun ada, aku akan berpura-pura tak mengenal mereka. Aku bisa kok, menjalani ini semua. Yang aku tidak mengerti, kenapa mereka tega sekali?

Rasa-rasanya seperti kehilangan seluruhnya. Maksudku, seluruh hidupmu di masa depan. Aku melarangmu menganggapku melebih-lebihkan. Kau tak tau rasanya jadi aku. Kau tak tau rasanya sampai kau menjadi aku.

Tapi please, dengan seluruh sisa-sisa tenagaku aku memohon padamu, juga pada-Mu, biarkan aku menangis meraung-raung dulu sebelum akhirnya aku berakting, sebelum akhirnya aku pura-pura tegar.

Aku memohon pada-Mu, berdoa pada-Mu. tidak. Mungkin lebih tepat kalau aku mengemis pada-Mu dengan segala harga diriku: Aku tidak ingin kehilangan mereka, tidak dengan cara seperti itu. Biar saja mereka melupakan aku, toh aku sudah rusak, jadi sekalian saja. Tapi aku mengemis pada-Mu, jangan biarkan aku melupakan mereka. Jangan pernah sekali-kali Kau mencabut ingatanku akan tawa mereka, kepedulian dan ketidakpedulian mereka.

Aku mungkin akan lebih ikhlas kalau Kau mencabut ingatanku akan Taylor Lautner dan segala kesempurnaannya. Mungkin. entahlah. tapi kurasa kalau diminta untuk memilih, aku memilih untuk tidak melupakan mereka.

Setelah kupikir-pikir, aku sepertinya sanggup menghadapi Ujian Tulis dan Ujian Praktek. Tapi tidak dengan yang itu. Tidak jika harus kehilangan tentang memori orang-orang yang aku sayang, meskipun seandainya mereka tidak menyayangi aku. Setidaknya aku pernah menjadi bagian tak terelakkan dari kebahagiaan. Untuk diingat pada masa depan. Setidaknya aku pernah beruntung.

Sekali lagi, kularang kau menyebutku melebih-lebihkan. Kau tak tau rasanya jadi aku, dan aku tak tau rasanya jadi kau, jadi bisakah kita saling memaklumi?

"untuk teman-teman sepantaranku, aku tau hasilnya akan seperti ini. tapi tentu saja itu tak mengubah rasa sayangku pada kalian. aku hanya berharap kalian juga sayang padaku"

aku sudah tau keputusannya.

Jadi, semakin kuat alasanku untuk berjuang lebih keras lagi.
Semoga saja aku tak lagi menangis dalam prosesnya.
Namun jika akhirnya aku menyerah, tolong, jangan tanya kenapa. Jika akhirnya aku duduk pun tak mampu, tolong, jangan salahkan aku.
Aku sudah berdoa, namun rupanya beberapa doa memang tak pernah dikabulkan.

Dan sebelum aku menepati sumpahku, ku mohon, biarkan aku menangis.
Biarkan aku berduka atas mimpi-mimpi ku yang tenggelam,
tentang Amerika dan Pangeran bermata elang,
tentang rumah di pinggiran Eiffel dan kerlap kerlip dunia mode.
Biarkan aku tenang sebelum jiwaku terkubur,
Biarkan aku menangis sebelum hidupku benar-benar berpaling.

Biar ku ikhlaskan dulu kematian mimpi-mimpi dan doaku..

Sabtu, 11 Juli 2009

umm, aku nggak begitu pinter dalam hal ini..

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 14.22 0 komentar

ehm, aku bukan orang yang pinter ngomongin hal2 beginian.

Sumpah, guys. Aku sayang kalian. Aku bukan orang yang pinter bikin perumpamaan puitis, tapi yang jelas, aku serasa mau meledak saking sayangnya sama kalian. Aku orang yang benci banget segala bentuk ungkapan cinta, atau mungkin aku emang nggak percaya cinta. Tapi nggak tau kenapa, mulai dari ujung rambut sampai ujung kakiku pengen teriak tentang kecintaanku sama kalian.

Mungkin, kalo misalnya aku nggak ketemu kalian, aku bakal jadi manusia paling bebal abad ini. Aku sayang kalian, meskipun kadang aku gondok setengah mati sama kalian, meskipun kadang rasanya aku pengen nyumpahi beberapa dari kalian (aku nggak bakal nyebut nama) saking bencinya. Tapi terlepas dari semua itu, aku tau aku butuh kalian.

Mereka itu seperti oksigen, mereka nggak hanya dicintai tapi juga dibutuhkan.

Aku bukan W.S Rendra ato Butet Kertarajasa yang pinter bikin kalimat. Tapi aku cuman pengen bilang kalo mereka "menguatkan" aku. Ibaratnya, aku ini batu bata yang mau disusun jadi dinding rumah, tapi aku butuh semen, pasir, dan lain-lain. Aku nggak tau kenapa bisa begitu. Tapi dengan hanya kirim pesan lewat ponsel aja udah cukup membuatku tahan sampai beberapa hari.

Kalau kalian mau tau, aku ini bukan orang kuat. Aku rapuh, meskipun dari luar aku keliatan dingin, nggak peduli. Tapi kalian harus tau kalo sikap acuh nggak acuhku itu bukti kalo aku bahagia. Aku kuat selama ada kalian. Tapi begitu aku ditinggal sendirian, kalian nggak akan bisa bayangkan gimana jadinya aku. Aku jadi teringat hal-hal sedih begitu ditinggal sendirian.

Tapi aku nggak bilang aku nggak butuh kesendirian. Kadang, sendiri itu menyenangkan. Lebih menyenangkan daripada dapet hadiah mobil Avanza (beda kalo hadiahnya mobil Porsche. hehe).

Aku cuma takut, suatu saat nanti aku terbangun, dan lupa tentang kalian. Aku takut lupa gimana berartinya kalian. Aku takut, suatu saat nanti aku bahkan lupa nama kalian.

Sumpah, aku sayang kalian. Kemarin, hari ini, besok, lusa, selamanya.

Aku nggak tau kemana lagi harus bilang hal2 kayak gini. Jadi siapapun yang baca postingan kali ini boleh bilang aku ini tolol, bodoh, silly, weird, ato apapun. Aku bukan orang yang hebat dalam banyak hal. Tapi aku tau aku istimewa. Aku yakin Allah sebegitu baiknya, hingga memberikan keistimewaan berbeda pada tiap makhluk. Bahkan walaupun ternyata keistimewaanku itu "bisa merasa istimewa", aku tetap berterima kasih.

Tapi aku nggak akan memaafkan mereka yang bilang kalian bodoh ato weird, karena kalian manusia-manusia paling jenius, paling hebat yang sayangnya belum mereka kenal.

:)

Rabu, 08 Juli 2009

JENG JENG JEEENG...saatnya kelas sembilaaann!!

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 11.37 0 komentar

yeah. akhirnya kelas Sembilan. Aku tak tau seberapa berat tahun ini, tapi yang jelas, kalau kau tak punya teman sekelas yang "sejalan", tahun ini akan jadi tahun terburukmu.

Kenapa terburuk?

Karena yang namanya tahun terakhir pasti paling buruk. Mulai dari Ujian Tengah Semester (UTS); Ujian Akhir Semester (UAS); Ujian Negara (UN); Ujian Praktek yang sumpah, bikin kepala puyeng; Try Out setiap bulan; sampai ujian PSB.

Aku tak tau apa bedanya dengan pengalamanku kelas 6 SD. Tapi aku masih ingat jelas bagaimana tenagaku diforsir habis-habisan saat itu: berangkat pukul 05.45 untuk mengikuti kelas pagi, dan kami baru diperbolehkan hengkang dari sekolah pukul 15.00 karena kelas siang yang diadakan. Hah. Ada-ada saja. Memangnya mereka kurang puas dengan kelas pagi hingga terpaksa mengurung kami 2,5 jam lebih lama? Oke, aku tau ini demi kebaikan kami. Tapi aku kan capek juga. Belum lagi dengan les-les sesudah itu!! Kelas 6 SD, aku les mata pelajaran di Express (bener gak sih tulisannya?). Parahnya, hampir tiap hari aku harus mengikuti les itu. Tiap hari. Dari pukul 15.00 sampai 17.30, bahkan tak jarang mereka manambahinya dengan 30 menit pelajaran.

Jadi bayangkan saja. Mataku hampir tak pernah berhenti memelototi buku-buku IPS, Sains, dan Matematika selama 12 jam. Dan tahukah kau? 12 jam sama dengan setengah hari. Jadi apa atinya itu? Artinya, setengah hari penuh penganiayaan. Setengah hari penuh dengan angka, hafalan, dan esai.

Aku tentu saja, ingin sekali menyalahkan pemerintah. Kenapa mereka menjadikan undang-undang kependidikan begitu mengerikan? mereka harusnya tau itu momok untuk kami!! Ketika masa pembelajaran kami selama bertahun-tahun di uji coba dalam ujian yang hanya berlangsung beberapa hari yang dijadikan penentuan seberapa pantaskah kami untuk di beri gelar "LULUS", "Nilai Terbaik" dan gelar tolol lainnya. Tapi toh sebesar apapun kebencianku pada pendiri undang-undang kependidikan mengenai ujian kelulusan tak akan ditanggapi. Jadi buat apa aku berdemo dan lain sebagainya? lagi pula aku hanya akan mengalami "Dilema Tahun Terakhir" selama 3 kali seumur hidupku (tanpa menghitung kuliah) : SD, SMP, SMA.

Tiga kali musim babak belur. Tiga kali mentalku diuji ketahanannya.

Hah.

Dan ini musim keduaku untuk mengalami babak belur. Dan aku memang sudah tau bahwa semakin banyak angka musimnya, maka semakin "luar biasa" memar-memar yang harus kutanggung. Aku tak mengeluh, sungguh. Aku hanya putus asa bagaimana aku bisa mendapatkan teman satu kelas yang luar biasa. Well, selama ini aku belum pernah beruntung dalam pengacakan kelas. Contohnya saja kelas MOS. Itu, kelas paling mengerikan yang bisa kubayangkan. Aku tak bisa membayangkan yang lebih mengerikan daripada itu: sekelas dengan cewek-cewek tolol yang suka menggoda anak laki-laki dan sekelas dengan anak laki-laki bodoh yang suka menggoda anak-anak cewek. Dan kata 'tolol' dan 'bodoh' yang kugunakan disini sama sekali tidak berlebihan. Kau harus tau bagaimana menjijikkannya SMS-SMS mereka. uh. Jadi bagaimana aku bisa melalui tahun terakhirku kalau aku sekelas dengan mereka?? Memangnya mereka pikir aku kurang babak belur??!! Untungnya, kelas MOS hanya berlangsung selama beberapa hari, dan untuk hari-hari selanjutnya, kelas kami diurutkan melalui nilai ujian untuk kelas Bilingual. Aku kaget luar biasa ketika menyadari aku masuk dalam jajaran anak kelas Bilingual.

Dan aku tak bisa menemukan orang-orang yang lebih hebat dari teman sekelasku selama dua tahun ini.

Aku mendapatkan teman-teman hebat itu dari kerja kerasku sendiri tentu saja. Itu terjadi sejak kelas 7. Aku tau keberuntungan jarang sekali menghinggapiku. Jadi aku bertekad agar posisiku berada di atas anak-anak lain di kelas. Aku tau cuma ini caranya: berusaha menjadi orang pintar. Aku benci konsep ini; aku tak suka dituntut untuk melakukan sesuatu. Tapi aku tau apa yang ku mau, dan berusaha menjadi orang pintar adalah harga yang harus kubayar. Karena 15 orang dengan nilai tertinggi dikelas kami akan diletakkan lagi di kelas A pada tahun selanjutnya.

Akhirnya, aku berhasil.

Tapi tahun ini tidak sama, tahun ini mereka (guru-guru, maksudku) tidak mengurutkan kelas kami melalui prestasi, jadi aku tidak tahu apa yang harus kuperjuangkan. Tahun ini mereka menentukan kelas masing-masing siswa dengan metode pengacakan. 

Rasanya seperti menunggu hasil undian berhadiah. Bedanya, kalau kami tak mendapat tiket emas, maka kami dijatuhi hukum pancung. Kalau kau tak sekelas dengan siswa-siswa cerdas dan kreatif tahun ini, bisa dipastikan kau mati.

Aku butuh teman-teman yang cerdas dan kreatif, karena aku tau mereka pasti mencambukku dari belakang, membuatku jadi jauh lebih baik. Aku butuh teman-teman yang bisa diajak bekerja sama, karena Ujian Praktek kelas 9 akan luar biasa mematikan. Please!! aku butuh mereka yang kompak, please... Aku bisa menghadapi yang lain-lain (ujian tes tulis, maksudku). Tapi tidak dengan Ujian Praktek!! Hah, bayangkan saja berkonde dan berkebaya!! Tak pernah sekalipun aku, membayangkan memakainya!!

Kalau kau mau tau, tak pernah aku merasa seputus asa ini.

Sebenarnya, yang kubutuhkan saat ini cuma anak-anak MBOK (Masa Bodo Orang Kata) community. bagi yang tak mengenal mereka, kuberitahu kau: mereka luar biasa. Mereka adalah segala sesuatu yang aku butuhkan: cerdas, kreatif, luar biasa kompak, dan tak ada yang bisa menandingi kerja sama mereka. Aku cinta mereka. Mulai dari ujung rambut sampai ujung jari-jari kakiku meneriakkan kecintaanku pada mereka.

Tapi tentu saja aku tak bisa berharap banyak akan bisa sekelas dengan mereka. Sudah kubilang padamu aku tak pernah beruntung dalam pengacakan.

Mungkin sebenarnya aku mulai merasa pasrah. Memangnya apa lagi yang bisa kulakukan? apa lagi yang bisa kuperjuangkan? Memangnya kau pikir aku mau berlutut dihadapan Guru Bimbingan dan Konseling kemudian memohon-mohon pada mereka? Hah. Tak bisa kubayangkan apa kata mereka.

Jadi lebih baik berpikir saja tentang masa depanku di SMA.

Aku sudah mempertimbangkan banyak pilihan. Memilah dan memilih, SMA mana yang kira-kira bisa kumasuki dan bisa menerimaku. Dua kata itu penting: masuk dan menerima. Kalau kau hanya bilang 'masuk', belum tentu kau akan di 'terima'. Jadi melalui pandangan besar-kecilnya kesempatan, maka aku mulai mempertimbangkan hal ini.

mmm, mungkin aku baru akan menyampaikan pertimbangan-pertimbanganku padamu besok saja. Mungkin sudah hampir satu jam aku mengetik (45 menit..?). Kuputuskan bahwa teori mengetik terlalu lama membuat saraf-sarafmu kaku ada benarnya juga; punggung dan kakiku agak terasa pegal sekarang (aku tak tau apakah ini karena posisi duduk yang salah atau apa).

Jadi,

CU.

Senin, 06 Juli 2009

lagi tergila-gila ama OSTnya BBF, cuy...

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 12.14 0 komentar
kepanjangannya sih Boys Before Flowers...gak tau deh kenapa dinamain kaya gitu.

Mungkin karena cowok2nya pecinta bunga?? wakkakakkk...

but, i do love Kim Bum (walopun dia pecinta bunga). wkkwkk.

uhh, kalo aja di skulah ada satuuuuu aja yang punya wajah kayak ni orang.

kim bum pict.

Biodata Kim Bum as So yi Jung

Nama: Kim Sang Bum

Tgl lahir: 7 Juli 1989

Golongan darah: O (penting gak sih)

Tinggi/BB: 181 cm/63 kg

Hobi: sepak bola, baseball, kendo (wow.tipe sporty*kaya mobil aja*)

Pendidikan: Universitas Joong An

Agensi: The Show Entertainment, Glory Entertainment (Jepang)

Nah, kalo soal Soundtracknya, itu bener2 keren.. well, aku nggak tau artinya coz bahasa korea sih.. tapi ada satu blog yang ngasih arti2 soundtracknya ke aku, tapi dalam bahasa inggris.. gak pa-pa lah.

Ada satu soundtrack yang bener2 melas. Judulnya Lucky. Yang nyanyi namanya Ashily (haha, keinget sesuatu nggak?) wakkakakkk.. w gak tau pasti kenapa orang tuanya ngasih nama Ashily..untung bukan Ashilyt.. hehehe.

Oke, ini dia versi koreanya:

nan himi deulddehmyun lucky in my life
geudehga ggoom chuh lum daga onehyo

seulpuh jilddehmyun lucky in my dream
geudeh ddaseu hageh naleul ggok gamssa joonehyo

unjena iluhkeh oossuhyo na
sesangi himdeulgeh hehdo nan juldeh
noonmooleun bo igo shipjin anchyo
neh mameul moleuneun geudehlado
mulli suhlado geudeh eh geu miso leul
ganjikhal soo issuh daheng ijyo

oolgo shipeul dden lucky in my love
sangsang sok geudehga mutjyuh boyuhyo

ooljuk heh jimyun nan lucky in my world
geudeh ggoomgyul chulum naleul ggok anajoojyo

unjena iluhkeh oossuhyo na
sesangi himdeulgeh hehdo nan juldeh
noonmooleun bo igo shipjin anchyo
neh mameul moleuneun geudehlado
mulli suhlado geudeh eh geu miso leul
ganjikhal soo issuh daheng ijyo

modeun geh areumdawo nan nuhmoo hengbokhan gul
welo oon sesangeh nan ddo neh sowoneul damayo

unjena iluhkeh oossuhyo na
sesangi himdeulgeh hehdo nan juldeh
noonmooleun bo igo shipjin anchyo
neh mameul moleuneun geudehlado
mulli suhlado geudeh eh geu miso leul
ganjikhal soo issuh daheng ijyo

geudeh han galeumman dagawayo

----------TRANSLATION----------

when it gets hard, lucky in my life
you come towards me like a dream

when i get sad, lucky in my dream
you hold me tight with warm embrace

i smile like this, always
even when the world makes it hard
i don’t ever want to show my tears.
even though you don’t know my heart yet
because i can still keep your smile, even from afar,
it’s a relief

when i want to cry, lucky in my love
you look so handsome in my imagination

when i’m frustrated, lucky in my world
you hold me tight like a dream

i smile like this, always
even when the world makes it hard
i don’t ever want to show my tears.
even though you don’t know my heart yet
because i can still keep your smile, even from afar,
it’s a relief

everything is beautiful. i’m so happy.
i make a wish again in this lonely world

i smile like this, always
even when the world makes it hard
i don’t ever want to show my tears.
even though you don’t know my heart yet
because i can still keep your smile, even from afar,
it’s a relief

take one step towards me

kasian tuh kisahnya. Secara garis besar, tuh lagu kisahnya sama kayak w ama Rezky Aditya. ato w ama Zac Efron. ato w ama Taylor Lautner. ALIAS CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN. Kira2, kalo di artiin jadi bahasa Indonesia, reff-nya jadi kyak gini:

aku tersenyum seperti ini, selalu

bahkan ketika dunia membuatnya sulit

aku tak pernah ingin menunjukkan air mataku

bahkan meskipun kau belum tau perasaanku

karena aku masih bisa menyimpan senyummu, bahkan dari kejauhan,

itu terukir.

Tapi itu bukan lirik favorit w. w paling suka bagian yang ini:

Everything is beautiful, i'm so happy.

i make a wish again in this lonely world.

~artinya:

Segalanya begitu indah, aku sangat bahagia.

Aku berdoa lagi di dunia yang sepi ini

ck. w gak tau kenapa, tapi yang jelas, menurut w lirik itu yang paling pas buat w. becoz i'm happy. i have my friends here, dan siapa peduli sama cinta sejati kalo kamu punya teman2 terhebat di dunia?? love is sucks. ada yang mau protes?

btw, w mau coba2. dari mylivesignature.com... kaya ngasih tulisan ms.atuL gitu deh... bisa nggak yo?

http://signatures.mylivesignature.com/54487/219/330AB31ACDCCACF2815B998F816D6BB6.png

Jumat, 26 Juni 2009

Aku tau postingan ini benar2 tak pantas. Tapi aku butuh tempat, please...

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 12.37 0 komentar

Jadi, kami baru saja menerima rapot. Menurut pandanganku, rapot merupakan kumpulan nilai yang kau peroleh pada setiap tahunnya, memuat rata2 nilai harianmu, dan memuat nilai2 yang aku yakin ada sebagian diantaranya tidak diperoleh dengan cara yang adil. seperti memikat gurumu... barangkali?

Aku tidak bilang aku tidak melakukannya. Well, aku pernah melakukan itu. Memikat guru maksudku. Tidak!! Memikat disini tidak berarti negatif!! kau memikat gurumu dengan cara menunjukkan keakrabanmu pada mereka, kepedulianmu pada mereka, dan bisa saja kau memikat mereka dengan kelebihan2 lainmu.

Tapi sepertinya caraku memikat mereka kurang bagus dibandingkan temanku yang lain.

Intan, masih saja berkomentar tentang nilai2nya yang buruk rupa. Padahal jumlah nilainya berada delapan angka dariku. Bukankah selisih 3 saja sudah cukup membuatmu uring2an? apalagi delapan!! Please!! bisakah dia bersyukur untuk itu?

Aku tau kau juga akan bilang hal yang sama padaku. Kau akan bilang seharusnya aku bersyukur dengan jumlah nilai rapotku yang 980, dengan rata2nya delapan puluh sembilan.

Tapi please!! setidaknya aku tidak berulang kali bilang pada semua orang bahwa jumlah 980 merupakan jumlah yang buruk!! Intan, salah seorang temanku yang sekelas denganku, benar2 melukaiku.

Maksudku, dia memiliki nilai yang selisih delapan angka dariku dan dia mengeluh bahwa nilainya jelek luar biasa!! Bagaimana itu tidak membuatku gusar?? Aku hanya 980 dan dia 988!! Dan semua orang mendapatkan nilai lebih baik dariku!! Apa2an itu?? Apa itu berarti guru2 tidak tertarik memberikan nilai ekstra untukku?? 

Semua orang disini benar2 semua orang. Orang2 yang kukenal dekat dan sekelas denganku. Mereka mendapatkan jumlah yang lebih banyak dariku. Well, sebenarnya nilai mereka tak terpaut jauh dariku. Tapi mereka masih saja mengeluh. Itu melukai egoku!!

Dan saat aku menulis ini, adikku benar2 sukses membuatku darah tinggi: sudah kubilang padanya untuk mengecilkan volume televisi tapi dia justru membesarkannya. Pernahkah aku bilang padamu? Aku sangat benci pada adikku. sangat.

Aku gusar!! marah!! kenapa nilai2 ku tak bisa diatas mereka?? kenapa harus dibawahnya??

Aku benar2 marah pada mereka semua. Kenapa mereka terus mengeluh?? apa mereka tidak berpikir: "oh ternyata ada yang berada dibawahku, itu berarti aku harus bersyukur".

Tapi mereka justru mengeluh. Lagi-lagi justru. Sama saja dengan adikku yang sialan itu.

Aku tidak bisa berpikir jernih sekarang ini. Aku marah pada mereka, marah pada diriku sendiri, dan marah luar biasa pada adikku.

Maafkan aku kalau ternyata ada yang tersinggung dengan postinganku kali ini.

Kau kan harus memaklumi bagaimana orang marah dan gusar bersikap.

hah.

Aku benci mereka yang mengeluhkan nilainya yang lebih tinggi dariku. Luar biasa benci.

Jumat, 19 Juni 2009

ohh, aku selalu lupa pada masalahku saat menulis :(

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 12.43 0 komentar
uhh, aku mengidap flu.
Oh, bukan. Mungkin lebih tepat kalau dibilang "menderita". Kurasa mengidap bukan kata yang cocok.
Menyedihkan, aku harus membersihkan hidungku tiap lima menit sekali.
Tapi mungkin aku lebih beruntung daripada sebagian yang lain. Flu ku tak parah-parah amat.

Jadi, UAS baru saja selesai. Dan beberapa hal yang menyenangkan sekaligus menyedihkan terjadi bersamaan.
-menyenangkan, karena itu berarti aku terbebas dari kewajiban membaca rumus fisika dan hitungan matematika. bahkan aku terbebas dari keharusan menghafal aturan-aturan pajak.
-menyenangkan, karena aku tentu saja bisa bermanja lagi dengan buku-buku fiksi luar biasa tebal.
-menyenangkan, karena banyak waktu luang yang bisa kugunakan untuk menghibur diri sendiri: bermain game, mengedit foto, hingga memata-matai rivalku, Selena Gomez. (well, mungkin sebenarnya dia memang bukan rival yang tepat karena tentu saja dia jauh lebih sempurna dari Nadine Candra Winata)

-menyedihkan, karena aku tak yakin apakah telah mengerjakannya semaksimal mungkin melalui kemampuanku.
-menyedihkan, karena banyak dari jawaban-jawabanku tak kuperoleh dengan cara yang jujur.
-menyedihkan, karena aku tak yakin berapa besar nilai yang akan kuterima dalam rapotku nanti.
-menyedihkan, karena kemungkinannya luar biasa kecil kalau aku bisa kembali ke kelas A.

Aku benar2 sudah terbiasa dengan kelas A ini. Aku menempatinya sejak kelas 7. Dengan siswanya yang hanya 30 orang. Aku sudah terbiasa menuliskan huruf "A" pada buku-buku pelajaranku ataupun kertas2 ulanganku. Aku sudah terbiasa menjadi bagian dari mereka. Jadi bagaimana bisa aku melepaskannya? Please, hanya setahun lagi aku akan berkubang di sekolah konyol itu. Aku tak tahu bagaimana caranya menghadapi anak2 baru dari kelas lain, karena aku tak pernah bisa lebih baik dalam pembauran. Aku terbiasa langsung cocok dengan lingkungan yang kutempati. Aku terbiasa beruntung.

Jadi semakin besarlah alasan nasib untuk memberiku kesialan.
Oh, maafkan aku sudah berkata seperti itu. Sungguh, aku tak bermaksud menuduh Tuhan atau bagaimana.
Tapi bukankah biasanya kesialan datang setelah keberuntungan? (pemikiran bodoh tentu saja, tapi aku tak melihat adanya ketidakbenaran dalam pemikiran itu)

Banyak hal yang ingin kusampaikan kali ini. Luar biasa banyak. Aku bahkan tak tahu harus mulai dari mana dan bagaimana cara memulainya, tapi kurasa akan ada banyak hal yang terlewatkan ketika aku menulis ini. Mungkin karena lupa. Jadi aku hanya akan menyampaikan hal yang benar2 menggangguku saja. atau menghibur.

Aku sedang membaca New Moon (lagi, tentu saja). Well, aku tak pernah bosan membacanya. Membaca pemikiran2 Stephenie Meyer tak pernah membuatku mengeluh. Aku suka bagaimana dia menggambarkan emosi seseorang: begitu nyata, begitu rasional; rasanya seperti kau mengalaminya sendiri. Karya2 Stephenie Meyer memang tak terlalu melulu menekankan imajinasi seperti Harry Potter milik J.K Rowling (aku tak bilang aku tak suka Harry Potter--aku menggilainya). Tapi karakter tiap tokoh selalu membuatku berdecak kagum. Bagaimana dia bisa menggambarkan interaksi tiap tokoh dengan tokoh yang lain dengan begitu sempurna? Bagaimana dia bisa menggambarkan kecerdasan pikiran tokoh dalam tulisan? Bagaimana mungkin kau menggambarkan emosi seseorang sesempurna itu? menggambarkan setiap detil tentang perubahan warna wajahnya dengan luar biasa menarik?
Aku tak kan pernah sejenius itu dalam hal ini.

Jadi mungkin itulah kelebihan Stephenie Meyer.
Tapi Harry Potter tak kalah luar biasa, kalau tak mau dibilang ajaib. Aku mencintai tiap detil yang tergambarkan mengenai tempat2 dan wajah seseorang dalam tulisan-tulisan J.K Rowling. Rasanya seperti pergi ke tempat baru. Ke tempat-tempat yang tak kan bisa kau lihat bahkan dalam mimpi.


Itu tadi benar2 mengganggu. Aku berusaha memendam hasrat konyol untuk menghidupkan koneksi internet untuk menulis ini ketika Ujian Akhir Semester berlangsung. aku harus fokus pada ujian, tekadku saat itu.

Dan aku baru saja bergabung dalam twitter.com .
Menurutku, itu lebih seperti situs yang memuaskan keinginan bodoh orang2 seperti aku: melaporkan setiap kejadian yang kau alami sambil mendeskripsikannya. Aku bukan tipe pengadu tentu saja, tapi aku suka bercerita tentang hal2 sepele yang baru saja menimpaku.
Kesimpulannya, aku sangat membutuhkan situs ini.
Masalahnya timbul ketika aku tau bahwa twitter.com merupakan ajang pertemanan bagi artis2 Hollywood. Well, aku tidak akan seresah ini kalau seandainya Selena Gomez tidak mengikuti situs ini. Aku tak tau apakah dia Selena Gomez betulan, tapi aku nyaris yakin.

Aku yakin, karena Selena tampak begitu nyata. Maksudku, dia selalu melaporkan kejadian2 yang menimpanya, secara pribadi. Dan aku tahu seorang fans pun tak akan bisa menceritakan kebohongan dengan begitu nyata. Jadi aku 99,99% yakin bahwa dia Selena Gomez betulan.

Sementara itu aku berulang kali harus menahan diri untuk tidak menge-post segala sesuatu yang berbau Taylor Lautner. Kau tak tahu bagaimana rasanya, karena aku sendiri juga tak tahu. Yang jelas, menurutku memposting sesuatu yang terdapat Taylor-nya adalah sesuatu yang salah. Well, tidak tepat. Sebagian besar faktornya disebabkan oleh Selena Gomez.
Rasanya agak sungkan, karena dia dikabarkan sedang dekat dengan Taylor Lautner. Bagaimana mungkin aku mengemukakan perasaanku pada Taylor Lautner sementara aku berteman dengan pacarnya? (well, aku tidak berteman, tapi lebih tepatnya menjadi pengikutnya dalam situs itu. Dan aku berharap aku salah ketika mengucapkan "pacarnya")

Hmm, kurasa sedikit-banyak bebanku agak berkurang. (aku tak tahu apakah wajar aku menyebutnya 'beban', karena aku tau ketika kau membaca tulisan ini, kau akan menganggap masalah ini sepele)

Apalagi?
hhh, aku selalu lupa tentang apa yang ingin kusampaikan ketika aku menulis.

Mungkin sebenarnya aku ingin beropini tentang beberapa masalah politik seperti acara Debat Capres yang tidak menarik dan beberapa penilaianku pada masing2 Capres melalui cara bicaranya, cara berpakaiannya, atau isi pidatonya.
Dan aku luar biasa ingin membahas masalah Ambalat dan pelanggaran HAM kebebasan berpendapat yang dialami Prita. Tapi waktuku untuk menuliskan hal ini terlalu sedikit, jadi aku akan menundanya sampai besok atau lusa, pokoknya sampai aku punya waktu luang dan mood yang bagus. Lagipula nanti sore akan ada pertandingan Indonesia Open 2009, mustahil aku melewatkannya, jadi aku tentu saja butuh tidur.

Maafkan aku.

Sabtu, 23 Mei 2009

Aku mau jadi angin, kalau begitu. Tak dipedulikan, tapi mengancam sekaligus dibutuhkan.

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 20.04 0 komentar

Jadi harus bagaimana lagi aku?

sekarang aku tahu bagaimana rasanya jadi wanita Afghanistan. Sungguh. Apabila kau hidup dalam rezim penindasan wanita, dan kau terpaksa menikah dengan orang yang sama sekali tidak kau ingini, yang tidak kau cintai. Padahal di luar sana, tantangan demi tantangan sungguh menggoda. Kemudian kau tahu kau hamil, dan suami mu nenuntut agar anak yang kau kandung anak laki-laki yang perkasa. Padahal kau kan belum bisa memastikan berjenis kelamin apakah ia. Dan suamimu merongrong terus, bahkan ia telah membelikan setumpuk pakaian pria untuk calon si jabang bayi. Dan kau takut, takut sekali. Bagaimana kalau nanti aku mengecewakannya?? Bagaimana kalau anak yang bergelung nyaman dalam rahim mu adalah seorang perempuan berparas ayu? Bisakah kau menahan luapan kekecewaan suami mu?? takutkah kau?

Begitulah yang kurasakan.

Bedanya, aku sama sekali tidak sedang mengandung atau bahkan berpikiran untuk mempunyai suami dalam waktu dekat ini. Tapi kan sama saja:

Kakakku sedang berada di Jogja saat ini. Salah satu kota yang aku cinta. Dia sedang memperebutkan posisi sebagai pemenang dalam ajang pidato bahasa Inggris (orang yang benar-benar mengenal aku seharusnya sudah bisa menebak ke mana arah pembicaraan ini) di Universitas Gajah Mada (UGM). Dia baru saja mengabarkan bawa ia masuk 5 besar. Dan siapa sih yang tak senang? maskudku, seharusnya kan kau senang. Dan malam ini, orang tuaku membicarakannya dengan seru, sementara aku mendengarkan dengan nafas tertahan. Sungguh menyesakkan. Secara garis besar, mereka bilang mereka bangga pada putri pertama mereka. Namun bila perbincangan mereka diuraikan secara mendetail, itu benar-benar membuatku tercekik.

Ayahku bilang, masuk 5 besar saja sudah luar biasa. Maksudnya, dengan 5 besar, kau tentu bisa melakukan apa saja. Kalau nantinya kau menang dan mendapat beasiswa UGM fakultas Hubungan Internasional (HI), siapa sih yang tak melonjak-lonjak bahagia? Dan, kalaupun nantinya kau tak menang, toh kau tetap mendapatkan sertifikat sebagai 5 besar ajang ini. Itu,  bisa membuatmu masuk perhitungan daftar orang-orang yang akan diterima jika kau mendaftar menjadi mahasiswa di sana. Kemudian ayahku bilang, toh kakakku sudah mendapatkan berbagai sertifikat dari berbagai universitas terkenal yang kemungkinan akan menerimanya dengan senang hati. Jadi satu-satunya yang perlu kakakku takutkan saat ini adalah Ujian Negaranya. Ujian kelulusannya. Dan kemungkinan kakakku tidak lulus SMA sangat kecil, kalau tidak mau dibilang tidak mungkin. Kemudian mereka beralih pembicaraan saat awal kakakku menyelami bidangnya, bagaimana ia berkenalan dengannya, bagaimana mereka bisa menjalin kekuatan bersama (seolah mereka tercipta untuk melengkapi satu sama lain), bagaimana ia akan sukses menjadi seorang diplomat. Diplomat.

Aku mulai panik saat pembicaraan mulai merambat ke arah ini.

Bagi yang tak mengenal aku, kuberi tahu kau, bahwa diplomat adalah pekerjaan yang sungguh, luar biasa keren. Maksudku, siapa sih yang tak mau mengenal dunia luar? Semua orang menginginkan itu, kecuali kalau kau terlanjur cinta pada tempat mu bernafas saat ini. Dan bahasa Inggrisnya. Dan pikiranku mulai melayang ke arah jalan-jalan lebar Washington, atau gedung bersejarah London. Dan aku bisa merasakan euforia kebebasan, bagaimana darahku menggelegak di sana, bagaimana aku akan berbaur dengan orang-orang cerdas dengan bahasa Inggris fasih di sana. Lalu samar-samar aku mendengar ayahku bilang: "nah. seharusnya dek Latifa akan sukses dalam matematikanya. kemudian jadilah dokter ia!!" kata ayahku sambil tersenyum.

Aku mendarat dengan tidak mulus ke bumi. Rasanya seperti perutku baru saja dijejalkan bongkahan batu bata kering yang terpanggang panas matahari seharian. Itu  bukan pernyataan, tapi penegasan. Dan nafasku tercekat ketika memahami pikiran ini.

Siapa yang bisa menjamin aku akan menjadi dokter? Bahkan mereka tak tahu betapa aku, betapa aku membenci itu!! Well, sebenarnya tidak benci sih, hanya kesal saja. Bahkan mereka tak tahu nilai matematika ku!!

Dan inilah beberapa daftar "bahkan" yang lain:

~bahkan mereka tak tahu betapa aku mencintai bahasa Inggris seperti aku mencintai jantungku sendiri!!

~bahkan mereka tak tahu, sama sekali tak terpikirkan di benak mereka, bahwa anak kedua mereka menderita serangan kecintaan pada Amerika dan Eropa akut!!

~bahkan tak terpikirkan pada mereka, alasan-alasan kenapa anak keduanya kecanduan novel fiksi luar negri!!

~bahkan mungkin cintaku pada bahasa Inggris melebihi cintanya kakakku pada bidang yang digelutinya saat ini.

~bahkan aku tak bisa mengungkapkan betapa aku, betapa aku, ingin meledak saking mimpiku tentang kesibukan dan perbincangan santai namun cerdas mereka ingin terwujud!! aku ingin menjadi bagian dari dunia!! menjadi bagian tak terelakkan dari pusat, dari kejeniusan dan semangat membara!!

~bahkan mungkin, kakakku sama sekali tak pernah berdoa sesinting aku kepada Tuhan, agar entah suatu saat nanti aku diijinkan menginjakkan kaki di sana, di tanah empat musim dengan orang kulit putihnya. ia takkan pernah sesinting aku dalam berharap hal ini, karena aku telah bertawakal kepada Tuhan agar setidaknya, jika aku tak berkesempatan menghirup nafas Amerika atau Eropa, Tuhan akan mengabulkan doaku pada keturunanku. Pada anakku atau cucuku atau keturunanku yang ketujuh. Sebegitunyalah cintaku, hingga ketulusanku yang luar biasa keluar dari tubuhku.

~bahkan tak ada seorang pun yang percaya bahwa aku sungguh-sungguh menyukai Taylor Lautner dengan segala kesempurnaannya, walaupun semua orang bilang hidungnya besar seperti terung.

Bagaimana aku menjelaskan semua itu pada orang tuaku?

Pada harapan semu mereka?

Padahal tak sedikitpun aku bisa membayangkan dengan imajinasiku yang hebat ini, bahwa suatu hari nanti aku duduk di ruang kerjaku, yang pada dindingnya tertempel poster Empat Sehat Lima Sempurna, dan mengenakan jas putih yang pada bagian dadanya terjahit tulisan: "Dr.Latifatul Khairiyah".

Sesungguhnya, menurutku itu mengerikan. Aku tak mau pekerjaan seperti itu. Aku ingin bebas. Bebas yang sebebas-bebasnya. Tapi tentu saja aku masih tahu aturan kebebasan, jadi kau tak perlu khawatir.

Dan saat ini, aku teringat kata-kata Qisti padaku di suatu siang yang panas, ketika kami membicarakan masa depan yang penuh dengan seribu satu kemungkinan: "aku tak takut pada nilai-nilaiku atau apapun. bukan begitu. Aku takut, jika suatu saat nanti, entah berapa tahun setelah ini, aku akan tumbuh dewasa dan tak tahu akan bekerja apa, tak tahu mau jadi apa, dan aku takut aku tak akan menjadi apa-apa, padahal sebegitunyalah orang tuaku meyekolahkanku, sebesar itulah pengorbanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pendidikanku."

Dan aku tertunduk, menyerap apa yang baru saja ia katakan. Kurasa itu mulai menohokku.

Akan jadi apa aku?

Kecewakah mereka bila tidak melihatku tumbuh sebagai dokter wanita yang hebat?

kecewakah mereka dengan bidang yang nantinya akan kupilih sesuai dengan kemauanku, bukan kemauan mereka?

Karena aku tidak mau jadi guru.

Aku tidak mau menjadi seorang dokter wanita berbakat.

Aku tak mau menjadi ibu rumah tangga.

Karena aku ingin bebas. Aku menuntut kebebasan. Bebas yang sebebas-bebasnya. Bebas seperti angin, bukan seperti burung, karena burung selalu menjadi ancaman bagi petani dan beberapa orang lain, karena burung suatu saat akan mati, tergeletak dan tak berdaya. Karena burung diburu manusia, mereka dipenjarakan dalam sarang seperti sel, tak pernah mengepakkan sayap leih dari 3 kali saking sempit sarangnya, dan mereka menggantungkan hidupnya sepenuhnya kepada manusia. Dan aku tak ingin menjadi burung. Aku lebih suka angin, karena angin bebas sebebas-bebasnya, tak menunduk pada suatu apapun kecuali Tuhan, mereka mengancam manusia dengan keanggunannya, mereka tak terikat dan tak bergantung pada suatu apapun kecuali pada Tuhan.

 

Latiffatul Wolfe Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez