Selasa, 24 Februari 2009

Emansipasi Kartini,, nyata atau tidak??

Diposting oleh Latifatul Khairiyah di 13.57 0 komentar
Yeah,,
semua di mulai waktu w iseng2 pinjem buku perpus: "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Tentang Kartini tentu saja.

Isinya ya cuman surat2 kartini wktu dia umur 20-an. (oke,gw tau kartini meninggal juga umur 20-an) Dia merasa terpenjara karna tradisi pingit mempingit daerah'na--bener ga sih pingit mempingit??--Dan,, "terpenjara si sini memang bner2 terpenjara.
Gw kaget tentu saja.
Gw mendengar kata "pingit" sejak kelas 5 SD (telat gag sih?), saat membaca profil Kartini di buku pelajaran IPS gw. Gw pikir,, di pingit itu gag parah2 amat. Palingan lo cuma disuruh gag bergaul ama tmen2 lo, lo cuma harus di rumah, dan lo boleh menerima tamu lo sesuka hati.

Tapi pendapat gw terbukti salah.

Salah,, karena ternyata Kartini dipingit dalam suatu ruangan yang walopun luas,, tetep aja bertembok. Tembok semen lagi. Cuma berpintu satu pula.
Dan, yang paling mengerikan: Pintu itu gak pernah terbuka sampai 4 tahun lamanya, sampai Kartini berumur 16 tahun.
Mengerikan.
Coba aja lo bayangin berada di kamar yang sama tanpa ada yang membukakan pintu selama 4 tahun. Empat Tahun. Apa yang bakal lo lakuin kalo terpenjara segitu lamanya, sementara di luar tmen2 lo sekolah, sementara tantangan besar ada di sana? Kalo w, w bkal frustasi sampe tingkat frustasi gw ga bkal bisa di ukur dengan stadium. Bahkan saking gilanya gw, w bkal ngedobrak dobrak pintu kamar gw berulang kali tanpa alasan yang jelas, walopun lo tau pintu itu tetep ga bakal terbuka. Cuma satu yg paling gw pengen: berada sedekat mungkin dengan peradaban.

Dan itulah yang Kartini lakukan. Dia mendobrak pintu, bahkan menabrakkan dirinya sndiri pada tembok sambil nangis-nangis. Saking cintanya dia pada sekolah, pada buku, pada guru Belandanya yang sama sekali gag suka pada Kartini.
Keterlaluan.
Padahal adiknya yang juga perempuan,, hanya dipingit selama 2 tahun, karena dia boleh bebas sampai umur 14 tahun,, sementara Kartini mulai dipingit umur 12 tahun.

Ketika dia udah bebas, Kartini ga henti-hentinya menulis surat pada teman2nya di Belanda. Gw pikir,, gila, umur 16 udah pinter bahasa Belanda. Kartini curhat gt deh. Kalo lo baca sendiri bukunya, lo bakal tau kalo gaya bahasa Kartini bahkan dalam bahasa Belanda emg keren. Walopun gw ragu, Kartini yg hebat berbahasa ato emg dianya aja yg agak (ehm) katrok??
Whatever lah.

Nah,, masalahnya adalah, kenapa Kartini yang cuma surat menyurat bisa disebut pahlawan emansipasi?? bahkan dia mendirikan sekolahnya tidak karena usahanya sendiri!! Sekolah untuk wanita saat itu didirikan oleh Belanda! Bisakah Kartini disebut pahlawan emansipasi?

Tidak, tentu saja gw tetap menganggap R.A Kartini adalah pahlawan bangsa.
Tapi bukankah harus ditelusuri sebabnya?

Jendral Sudirman menjadi pahlawan karena semangatnya yang tiada henti memerangi penjajah.
Tak diragukan.
Bung Tomo menjadi pahlawan karena di mengobarkan semangat nasionalisme pemuda lewat pidatonya yang menurut gw emang luar biasa.
Tak diragukan.

Sekarang gw tanya, apa arti pahlawan itu sendiri?

Menurut buku IPS gw kelas 5 SD, Pahlawan adalah orang yang rela berkorban demi nusa dan bangsa juga orang lain. Sedangkan menurut gw, pahlawan adalah mereka yang berani memperjuangkan perubahan ke arah yang lebih baik, dengan segala dan upaya mereka.

Oke, sekarang kita telusuri:
Apakah surat menyurat itu termasuk berkorban demi nusa bangsa serta orang lain?
Apakah Kartini, yang gw menurut buku Habis Gelap Terbitlah Terang adalah seorang pejuang wanita yg berjuang melalui hatinya, memperjuangkan perubahan dengan segala upayanya??

Sekali lagi, gw gak meragukan kalo Kartini pejuang wanita yang luar biasa hebat.
Gw, sebagai salah satu makhluk Tuhan yang dikaruniai otak dan pikiran, cuma heran mengapa Kartini disebut pahlawan emansipasi.
Sementara Dewi Sartika, ga di anggap apa-apa. Padahal dialah yang memperkuat impian Kartini utk mendirikan sekolah kewanitaan rakyat pribumi. Jadi, bisa di bilang Dewi Sartika adalah pelopor perjuangan emansipasi wanita yang pertama, sebelum Kartini. Dan dia melakukannya sendiri, dengan segala usahanya.
Nah,, kenapa Dewi Sartika hanya disebut pahlawan emansipasi wanita kedua??
Apa hanya karena dia tidak surat menyurat dengan warga Belanda dan tidak mempunyai gaya bahasa yg indah?? Jelas tidak adil.

Bahkan, kesimpulan gw wktu baca Habis Gelap Terbitlah Terang sangat standar: biasa aja. Gag ngaruh. Gag membangkitkan semangat gw dalam menuntut ilmu lebih giat lagi. (ato emg gw yg bebal?)

Entahlah.

Tapi gw tetep dukung Kartini sebagai pahlawan bangsa...!

Dan seragu-ragunya gw, gw tetep sependapat dg Kartini.

Ceritanya,, hari sabtu lalu gw baru aja pnjem novel karya Esti Kinasih yg CEWEK!! Dan parah banget. Ada seorang cewek yg idolanya adalah R.A Kartini,, tapi bahkan dia gak bertindak lebih jauh untuk melanjutkan perjuangan idolanya. Dan yang cewek itu lakukan adalah: SETENGAH TELANJANG DI PUNCAK PEGUNUNGAN YANG BANYAK PENDAKINYA.

Helloooooo???
Kartini pasti meninggal sia-sia kalo tau perjuangannya di terusin dengan cara kya gitu!!
Mikirkah dia?
Yah, seharusnya pertanyaan ini utk Esti Kinasih. Tapi berhubung gw gag kenal, jadi ya gw ga bisa tanya. Yang jelas, gw benci bgt wktu baca novel bagian itu. Kesannya wanita itu jadi murahan bgt. Padahal cewek itu telanjang cuma gara2 pengen menang tanding ama pacarnya sendiri!! Uhh. Payah. Emang harga diri lo semurah apa sih, sampe mau setengah telanjang di depan cowok2 demi memenangkan pertandingan ama pacar lo?

Dan, sayangnya, ini udah jam 3 sore. Sementara gw belum tidur siang dan belum ngelipat baju dan w jg belum nyetrika seragam hari Rabu. Dan kayaknya bentar lagi mbak w bkal pulang dan gw ga mau ketauan nyalain speedy wktu ngetik kya gni. Dia bakal marah2. Dan gw jelas bakal bete kalo dimarahi sama nenek itu.

Well, gw pengen bgt nulis sebanyak banyaknya. Karna udah lama bgt gw ga posting disini. Udah 2 bulan ato 3 bulan?? Bahkan gw ga nulis utk tahun baru kmaren.

Mungkin besok gw bakal baru nulis apa apa aja yg ttg 2 bulan ini. Termasuk tahun baru, termasuk perjalanan gw ke Jogja yg poto2 ama bule2, walopun bulenya sama sekali gag ganteng. Dan betapa prihatinnya gw pada hidup gw sendiri. Banyaklah.

See ya!
 

Latiffatul Wolfe Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez