Karena ‘teen’ berarti remaja, dan kamu jelas nggak bisa lagi disebut remaja kalo umur kamu 10 tahun kebawah ato malah 20 tahun lebih. Jelas, pengecualian untuk Eleven dan Twelve. Soalnya kamu kan belum cukup dewasa untuk disebut remaja kalo umurmu baru sebelas ato dua belas taun.
Kesimpulannya, mereka (orang-orang barat) adalah manusia keturunan nenek moyang yang paling aneh. Well, sekaligus paling jenius. Siapa yang kepikiran untuk menyambungkan ‘teen’ dalam pengertian remaja, sama akhiran angka ‘kesebelasan’ yang bisa dipake sehari-hari?
Jenius yang aneh.
Intinya adalah, sekarang aku lima belas tahun. Lima Belas. Dan itu berarti banyak. Itu berarti saya udah nggak bisa lagi disebut anak-anak, dan semakin dekat dengan dewasa. Dan menjadi dewasa, berada di urutan paling akhir yang saya minta sebagai hadiah ulang tahun.
Maksudku, DEWASA. Ya ampun. Kata itu menyeramkan sekali. Sama sekali nggak enak didengar. Bukan sesuatu yang kamu harapkan waktu kamu sedang ngumpul bareng bf mu. Bukan sesuatu yang kamu harapkan waktu kamu nonton ‘Peterpan’ atau ‘Tinkerbell’ atau yang sejenisnya.
Sementara aku masih berkutat dengan masalah Siapa-Aku-Sebenarnya-dan-Apa-yang-Kuinginkan-dalam-Hidup jelas nggak siap buat menghadapi itu. Well, lima belas, bisa disebut remaja, dan remaja yang normal jelas mengalami krisis remaja seperti yang aku alami. Tapi selalu ada pengecualian bagi anak-anak yang sejak lahir punya tanda-tanda kejeniusan, seperti dibidang sains, musik, dan sebagainya. Yang paling menyedihkan adalah kami, yang sama sekali tidak tahu apa yang tersembunyi dalam diri kami, dan selalu menebak dan menebak. Dan percayalah satu kali ini saja please (kalau kamu belum pernah mempercayaiku sebelumnya), kalau menebak itu bukan sesuatu yang menyenangkan (meskipun penuh kejutan, seperti kata psikolog-psikolog sok pengertian itu). Menebak, berarti mengira-ngira. Menebak, berarti kau buta. Dan menebak, berarti kau nyaris bodoh. Karena seorang jenius tidak pernah menebak untuk apapun, mereka selalu punya jawaban yang didasarkan atas pemikiran otak brilian dan pendapat mereka disertai alasan kuat. Dan perlukah aku bilang, kalau aku sama sekali bukan jenius?
Dan APA YANG MEREKA PIKIRKAN, bahwa aku cerdas, aku berintelijensi tinggi, adalah kesalahan paling fatal yang pernah mereka perbuat. nyaris memuakkan.
Aku tidak cerdas! Tapi well, aku pintar, karena aku kan tidak sebodoh itu. Bahkan idiot pun tau bedanya pintar dan cerdas! Maksudku, kau tidak perlu belajar kalau kau seorang Cerdas, sementara bagi mereka yang pintar, masih harus belajar luar biasa untuk bisa menyamai si Cerdas. Oh, sebenarnya nilai-nilai si Pintar selalu selisih SATU ANGKA dibawah si Cerdas.
Oke. Balik lagi.
Bukannya tambah umur itu menyedihkan ato apa, tapi SULIT SEKALI membayangkan kita dewasa. SMA, kuliah, ngejar deadline skripsi, jatuh bangun cari kerja, nikah, punya anak, dan lain-lain. Maksud ku, itu mungkin nggak sih? Renungkan untuk satu detik, please!!
Sulit sekali membayangkan gimana rasanya susah kalo kamu sama sekali nggak ngerasa lagi susah.
Saya juga nggak bikin resolusi ato apa. Saya bahkan nggak tau harus berharap apa. Itu normal nggak sih? Saya bener-bener ngerasa kehilangan. Kehilangan yang bener-bener kehilangan. Nggak mungkin saya minta Tuhan buat mengembalikan empat belas tahun saya, walopun itu gampang-gampang aja buat Dia.
Mungkin dari luar saya keliatan "kamu ceria banget!". Tapi siapa sih yang tau isi kepala orang (lagi-lagi) kalo bukan DIA?
Dan terimakasih untuk Taylor Swift, yang sudah membuat saya pengen cepet-cepet lima belas tahun SEKALIGUS abadi dalam empat belas tahun:
You take a deep breath and walk through the doors,
It's the morning of your very first day..
You say hi to your friends you ain't seen in a while,
Try and stay out of everybody's way..
It's your freshmen year and you're gonna be here for the next four years in this town..
Hoping one of those senior boys will wink at you and say "you know I haven't seen you around, before"...
Cause when you're fifteen,
and somebody tells you that they love you,
you're gonna believe them..
and when you're fifteen,
feeling like there's nothing to figure out..
well count to ten, take it in this is life before you know who you're gonna be fifteen...
Back then I swore I was gonna marry him someday,
but I realized some bigger dreams of mine..
and Abigail gave everything she had to a boy, who changed his mind and we both cried..
(and my favorite lyrics is)
Cause when you're fifteen,
and somebody tells you that they love you,
you're gonna believe them..
and when you're fifteen,
don't forget to look before you fall..
I've found time can heal most anything,
and you just might find who you're supposed to be..
I didn't know who I was supposed to be at fifteen..
0 komentar:
Posting Komentar
monggo di komen :) terima kasih sudah berkunjung :)